Turbocharge jadi komponen yang kini kerap terpasang pada mobil penumpang berbahan bakar bensin. Komponen ini bisa mendongkrak secara instan tenaga mobil, lalu apakah merawatnya lebih menyulitkan ketimbang mobil non turbo?
"Perawatan mesin turbo sebenarnya sama dengan mesin biasa, cuma memang karena internal part berupa baling-baling, as, dan bearing," ujar Technical Manager PT Sokonindo Automobile (DFSK), Sugiartono saat konferensi virtual di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.
"Yang menjadi sangat berisiko bearing ini kalau memang tidak pernah berputar atau bekerja, as dan bearing ini yang terbuat dari stainless besi itu ada kemungkinan terjadi karat atau macet," sambung dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sugi melanjutkan perawatan khusus untuk komponen turbo tidak ada. Namun ia merekomendasikan agar mobil tidak didiamkan terlalu lama. Paling tidak mesin mobil dipanaskan minimal 5 hari sekali, hal ini dilakukan agar oli mengalir untuk melumaskan turbin.
"Menghidupkan mesin dalam interval waktu tertentu tiap lima hari sekali, hidupkan selama lima menit sudah cukup merawat mesin, ac, kelistrikan termasuk juga turbo, karena turbonya akan berputar," jelasnya.
Selanjutnya, seperti disitat dari laman Hyundai, pemilik disarankan untuk menggunakan bahan bakar berkualitas. Sebab hasilnya pembakaran juga akan lebih baik, karena proses pembakaran di ruang mesin bakal lebih sempurna dan tidak meninggalkan sisa gas buang yang masih mengandung partikel, dan bisa menempel pada turbin turbo dan ikut terbakar sehingga menyebabkan turbin terbakar dan terkikis.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah