Hati-hati, Tinggalkan Hand Sanitizer di dalam Mobil Bisa Picu Kebakaran

Hati-hati, Tinggalkan Hand Sanitizer di dalam Mobil Bisa Picu Kebakaran

Luthfi Anshori - detikOto
Jumat, 22 Mei 2020 12:36 WIB
Hand sanitizer bisa picu kebakaran di mobil
Hand sanitizer bisa picu kebakaran di mobil.(Foto: Facebook Western Lakes Fire District)
Jakarta -

Di masa pandemi virus Corona, hand sanitizer jadi perlengkapan yang wajib dibawa. Meski fungsinya penting untuk membunuh bakteri dan kuman di tangan, hand sanitizer ternyata juga bisa menimbulkan bahaya. Misalnya saat hand sanitizer ditinggalkan di dalam mobil, itu bisa menyebabkan risiko kebakaran mobil. Kok bisa?

Organisasi Pemadam Kebakaran Western Lake di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), memberi peringatan kepada banyak orang tentang bahaya meninggalkan hand sanitizer di dalam kendaraan ketika cuaca panas.

Dalam catatan di Facebook-nya, Kamis (21/5/2020) agensi keselamatan itu menampilkan gambar sebuah pintu mobil yang terbakar karena hand sanitizer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan bahwa beberapa waktu lalu telah terjadi kebakaran karena pengendara meninggalkan hand sanitizer dalam kendaraan. Disebutkan jika hand sanitizer sebagian besar terbuat dari cairan berbasis alkohol yang sangat mudah terbakar.

"Jadi menyimpan hand sanitizer di mobil Anda ketika cuaca sedang panas, maka itu akan mengekspos sinar matahari ke botol hand sanitizer, itu dapat menyebabkan bencana," wanti tulisan tersebut.

ADVERTISEMENT

Perlu diketahui, selain karena hand sanitizer, ada 5 faktor lain yang menyebabkan mobil terbakar. Pertama, karena meletakkan barang yang mudah terbakar di dalam kap mesin. Potensi kebakaran ini bisa terjadi disebabkan karena adanya kain bekas mencuci mobil di dalam kap mesin yang lupa diambil. Benda seperti kain kering maupun lap microfiber bisa terbakar jika terkena sumber panas seperti blok mesin maupun pipa knalpot.

Kedua, karena memodifikasi sistem kelistrikan. Sistem kelistrikan yang dimodifikasi secara sembarangan bisa menyebabkan terjadinya korsleting. Contoh modifikasi yang berpotensi dapat menyebabkan kebakaran adalah mengubah lampu utama atau foglamp dengan lampu aftermarket yang tidak sesuai dengan standar pabrikan.

Ketiga, karena adanya kebocoran pada oli mesin. Tetesan oli mesin dapat terbakar bila mengenai bidang panas seperti pipa knalpot.

Keempat, parkir dekat dengan sumber api. Tanpa disadari, pengendara mobil bisa saja parkir dekat dengan sumber api, seperti tempat sampah. Apalagi kalau ternyata tempat sampah tersebut baru saja dibakar. Bara api dari sisa pembakaran yang terbang dapat mengenai bagian mobil yang sensitif seperti kabel kelistrikan.

Mesin yang masih panas juga berisiko terbakar jika terkena sampah plastik yang terbang terbawa angin. Oleh sebab itu, saat berhenti pastikan dulu mobil aman dari sumber panas.

Kelima, gara-gara menyimpan barang yang mudah terbakar di dalam mobil. Barang-barang seperti bensin, tinner, parfum cair, atau korek api gas rentan terbakar jika disimpan di dalam kabin.




(lua/din)

Hide Ads