Kenapa Renault Triber Belum Juga Mengaspal di Indonesia?

Kenapa Renault Triber Belum Juga Mengaspal di Indonesia?

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 18 Mei 2020 18:40 WIB
Renault Triber
Renault akhirnya siap kirim Triber ke konsumen. Foto: Maxindo Renault Pluit
Jakarta -

Nama Renault Triber sudah sejak tahun lalu dikumandangkan di Indonesia sebagai mobil MPV dengan harga LCGC. Entah mengapa distribusi mobil ini kepada konsumen yang inden masih tertunda.

Kendala utama Triber sulit mengaspal di Indonesia ada pada bagian produksi. Mobil ini dijual di Indonesia dari hasil produksi pabrik Renault di India.

"Simply kesiapan negara pengeskpor, di Indonesia tidak ada kendala jadi kami hanya mengikuti jadwal dari negara pengekspor. Kami apresiasi dukungan pemerintah dan stakeholder, semuanya lancar. Simplenya tinggal menunggu waktu saja dari negara pengeskpor," jawab COO Maxindo Renault Indonesia, Davy J. Tuilan dalam koferensi video digital bersama media, Senin (18/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Davy juga mengakui dalam jangka waktu tersebut banyak calon pembeli yang mundur. Secara total ada 1.500 inden namun sampai hari ini sudah ada beberapa yang mengurungkan rencana transaksi Renault Triber.

"Kalau bicara mengenai berapa delivery sebenarnya mobil ini secara resmi baru masuk di Indonesia bulan Mei ini. Inden sampai saat ini ada beberapa inden yang batal karena tidak bisa tunggu lebih lama. Total inden sejak unveil GIIAS ada 1.500 tapi karena ada yang menyatakan tidak bisa menunggu kami recap lagi," jelas Davy.

ADVERTISEMENT

Seiring berjalannya waktu pun harga Triber kembali mengalami koreksi bulan ini. Tiga varian Triber yang dapat dibeli saat ini antara lain Renault Triber RXL M/T Rp 169.900.000, Renault Triber RXT M/T Rp 172.900.000, dan Renault Triber RXZ M/T Rp 179.900.000.

Selain perbedaan harga ada pula perbedaan fisik yang tidak terlalu signifikan dari versi GIIAS 2019 dengan yang resmi sekarang. Perbedaan hanya ada di velg sedangkan lainnya masih sama.

"Perubahan spek paling visible adalah velg, alloy wheel memang saat GIIAS itu masih dalam posisi study akhirnya setelah study kita putuskan alloy wheel yang sekarng. Kalau ditanya ada perubahan dari giias dan sekarang tidak ada," tuturnya.

Sisi positif waktu yang tertunda lama untuk menjual produknya ini adalah Renault dapat mempersiapkan jaringan servisnya. Sampai saat ini renault sudah memperluar jaringan layanannya di Indonesia untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggannya.

"Mengenai jaringan servis di luar jakarta yang sudah ada resmi ada 5-6 dari Bandung, Jogja, Surabaya, Makasar, sama Medan. Tetapi secara servis sendiri sudah bekerja sama dengan servis partner pertama dengan Mitsubishi di Pekanbaru dan Depok, lainnya ada di Manado, Bali, Jambi, Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin. Jadi kurang lebih ada 17 sampai sekarang dan kami masih bekerjasama terus," ungkap Direktur Aftersales Maxindo Renault Indonesia, Sabung Priyadi dalam kesempatan yang sama.




(rip/din)

Hide Ads