Oli atau pelumas mesin memiliki peran penting untuk meminimalisasi gesekan antar komponen pada ruang mesin mobil. Oleh sebab itu kondisi oli mesin wajib diperhatikan jangan sampai fungsi pelumasan bermasalah akibat keteledoran pemilik kendaraan.
Seiring penggunaan, oli mesin juga bisa menyusut. Jika hal itu terjadi di saat pemakaian oli belum mencapai puncak interval 10.000 km, apakah oli mesin perlu diganti keseluruhan atau cukup ditambah?
Diungkapkan oleh Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, oli mesin mobil yang menyusut boleh saja ditambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oli mesin yang mencapai batas minimum masih boleh ditambah. Tapi dengan syarat spek oli dan brand oli harus sama dengan oli yang dipakai sebelumnya. Jadi kita seharusnya tahu oli apa yang diisi oleh bengkel ke mobil kita," bilang Budi, pada diskusi daring bersama media, Kamis (14/5/2020).
Lalu bagaimana cara mengecek kadar normal oli mesin mobil? Metodenya cukup gampang, tinggal memanfaatkan stick oli (dipstick) yang ada di ruang mesin.
"Langkah pertama cabut dipstick. Kemudian dilap dulu, selanjutnya masukkan kembali dipstick dan setelah itu dicabut lagi. Dari situ kita bisa periksa level oli. Jika volume oli ada di antara tanda maksimum dan minimum itu masih aman. Pengecekan ini harus dilakukan di tempat rata, kalau di tempat miring itu enggak akurat," lanjut Budi.
Selain bisa memeriksa kapasitas oli, melalui dipstick kita juga bisa memeriksa kualitas oli mesin dalam kondisi terbaru. "Kita bisa periksa tingkat kekeruhannya. Kalau di mobil diesel, oli mesin baru diganti dan jalan berapa ratus meter itu memang warnanya agak hitam. Kalau hitam agak bening itu masih oke. Terus kalau di mobil bensin, jika oli mesin sudah hitam pekat, wajib diganti," kata Budi.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis