Perusahaan start-up kendaraan listrik Xpeng Motors meradang atas tuduhan pencurian teknologi yang dimiliki Tesla.
Mengutip Asian Nikkei, Senin (4/5/2020) bahkan Xpengs Motors menyebut Tesla sebagai pengganggu.
"Startup kendaraan listrik China, Xpeng Motors menyebut Tesla Inc. sebagai pengganggu, perang atas dugaan pencurian kekayaan intelektual," tulis Asian Nikkei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa sebab, Tesla di awal tahun meminta hakim federal U.S untuk mendapatkan akses file perusahaan Xpeng's Motors, termasuk komputer milik bos perusahaan.
Hal ini dilakukan lantaran kepergian salah satu insinyur yang sebelumnya bekerja di Tesla, Guangzhi Cao pindah ke Xpeng Motors.
Guangzhi Cao dituduh tidak hanya membawa pengalaman kerjanya di Tesla, tetapi juga mengunduh 300 ribu files kode rahasia pengembangan fitur Auto Pilot Tesla, yang kemudian diduga membagikannya ke perusahaan Xpeng.
Cao tidak menampik jika dirinya mengunduh kode rahasia tersebut saat bekerja di Tesla, tetapi ia mengatakan hal itu digunakan untuk bekerja remote jarak jauh.
"Dengan sungguh-sungguh sudah menghapus semua kekayaan intelektual Tesla dari perangkat pribadinya sebelum meninggalkan perusahaan," dia menambahkan.
Di persidangan lalu, Xpeng Motors mengatakan "tidak membantah" atas klaim Tesla bahwa Cao telah mengunduh kode tersebut saat masih bekerja, tetapi Xpeng menentang keras atas tuduhan yang dilakukan Xpeng, yakni menjiplak kode Auto Pilot tersebut.
Untuk meyakini itu, Tesla meminta Hakim Federal di California menyelidiki mobil otonom buatab Xpeng, membandingkan kode dengan yang dimiliki Tesla. Selain itu Tesla, juga menyiapkan salinan hard drive milik Cao.
"Setelah berbulan-bulan ligitasi (membawa kasus ke pengadilan), Tesla gagal membuktikan bahwa Xpeng menggunakan informasi Tesla dari Cao," kata Xpeng dalam sebuah pernyataan.
Dalam gugatannya Tesla menuduh Cao sebagai pencuri informasi, sedangkan Xpeng sebagai pihak ketiga yang menjiplak desain serta strategi bisnis Tesla.
" Xpeng telah memperkenalkan fitur "mirip Autopilot" dan mempekerjakan setidaknya lima mantan karyawan Autopilot Tesla, termasuk Cao." tulis gugatan itu.
Sementara itu Pengadilan terus berlanjut dan kembali digelar pada 7 Mei mendatang.
(riar/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis