Tesla masih meraup keuntungan dalam kuartal pertama ini ketika merek AS lainnya seperti Ford mengalami kerugian USD 2 miliar. Namun, ujian Tesla sebagai perusahaan baru yang mencoba menjaga neraca keuangan masih panjang tahun ini.
Keuntungan Tesla tidak diraih sepenuhnya dari penjualan mobil yang notabene masih kalah dari merek mobil kovensional. Pundi-pundi Tesla masuk melalui nilai pasar sahamnya yang besar.
Tesla pun mengakui penutupan pabriknya di California sebagai salah satu hambatan terberatnya saat ini. Seperti biasanya, Bos Tesla, Elon Musk melontarkan komentar kontroversial menanggapi kebijakan lockdown di negaranya itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mengatakan bahwa tidak boleh meninggalkan rumah dan akan ditangkap jika mereka melakukannya ini adalah fasis. Ini bukan demokratis, ini bukan kebebasan. Berikan orang kembali kebebasan mereka!" Kata Musk dalam sebuah konferensi melalui sambungan telepon.
Sebenarnya negara tersebut tidak melakukan apa yang Tesla katakan. Perintah lockdown di California dan negara bagian AS lainnya tak sepenuhnya melarang orang meninggalkan rumah. Tidak ada pula ancaman penjara atas tindakan itu. Para warga hanya diminta untuk membatasi perjalan dan kegiatan mereka.
Jawaban Musk bisa berupa ekspresi dari tekanan yang ia terima dan berpikir keras bagaimana menyelamatkan perusahaannya dari pandemi Corona ini. Strategi yang akan diambilnya untuk menyiasati kondisi ini adalah meningkatkan investasi di saat merek lain menguranginya. Salah satunya adalah pembangunan pabrik baru Tesla di kawasan AS lain dalam waktu 3 bulan ini.
Meski masih memiliki perputaran uang di pasar saham, tak dapat dihindari Tesla juga terdampak dalam melemahnya permintaan mobil. Di AS selama pandemi Corona ini permintaan pasar turun hingga 80%.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar