Kisah Para 'Takumi', Perakit Mesin Nissan GT-R Menggunakan Tangan

Kisah Para 'Takumi', Perakit Mesin Nissan GT-R Menggunakan Tangan

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 06 Apr 2020 20:34 WIB
Takumi Nissan
Perakitan Nissan GT-R (Nissan)
Jakarta -

Mesin buas Nissan GT-R tidak dirakit menggunakan robot, melainkan tangan manusia secara manual. Para mekanik khusus yang biasa merakit mesin GT-R itu disebut Takumi oleh Nissan.

Mereka di antaranya Shioya Izumi, Tetsuji Matsumoto, Tsunemi Ooyama, Hiroyuki Ichikawa dan Takumi Kurosawa. Satu orang mengerjakan satu mesin, begitu penggambarannya.

Dalam video yang dibagikan Nissan pada 2017 lalu terlihat bagaimana para Takumi bekerja membangun mesin buas tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

[Gambas:Youtube]

ADVERTISEMENT


"Takumi Craftsmen" setiap nama menempel pada mesin yang sudah diproduksi.

Para teknisi khusus ini memiliki pengalaman bertahun-tahun. Mereka juga telah mempelajari bagaimana memeriksa kualitas dengan presisi mikroskopis serta menjamin penempatan part yang presisi untuk setiap mesin yang diproduksi di pabrik Yokohama, Jepang.

"Permintaan untuk presisi dengan model terbaru lebih ketat, terutama pada pembukaan katup, dan tidak ada kompromi untuk hal itu. Perbedaan 10 mikron akan menghasilkan kinerja mesin yang lemah sehingga menghasilkan performa yang sama sekali berbeda di sirkuit," ujar Takumi Kurosawa.

Dia menjelaskan, saat memasang crankshaft, Takumi menghitung jarak dalam mikron.

"Bayangkan, setitik debu atau kontaminasi kecil; mesin bisa cacat, tapi Takumi akan melihat langsung. Mereka bisa merasakan sesuatu yang salah, dan itu adalah keterampilan," sebutnya.

Para Takumi merakit mesin Nissan GT-RPara Takumi merakit mesin Nissan GT-R Foto: Nissan

Indra perasa para Takumi disebut bisa menghasilkan presisi mesin.

"Untuk timing chain, getaran bisa dirasakan saat mesin idle. Ini getaran yang kebanyakan orang tidak akan memperhatikan," ucap Kurosawa.

Terakhir, Takumi memperhatikan kualitas mesin yang telah dibuatnya. Pertama, mesin dinyalakan hingga putaran 3.000 rpm. Takumi membiarkan aliran pelumas masuk ke dalam mesin dan memeriksa suara.

"Takumi akan menempatkan jari tengahnya di tempat yang ia bisa merasakan getaran dan berkonsentrasi pada hal itu. Takumi merasakan getaran dan menilainya. Sambil berkonsentrasi pada getaran, dia mengevaluasi mesin menggunakan indranya," tandasnya.

"Takumi Craftsmen" setiap nama menempel pada mesin yang sudah diproduksi. Foto: Nissan

Mobil sport legendaris Nissan ini mengalami upgrade dari tahun ke tahun. Sejak menanggalkan Skyline, pabrikan Nissan mencangkok mesin 3.8 L twin-turbocharged VR38DETT V6. Model produksi antara tahun 2007 hingga 2010 ini bisa mengeluarkan tenaga hingga 479 dk di 6.400 rpm dan torsi 588 Nm di 5.200 rpm. Tenaga terus ditingkatkan pada tahun 2010, 2012, dan 2017. Untuk versi standar saja mobil ini mampu berlari hingga kecepatan maksimal 315 km/jam yang bisa dikejar kurang dari 1 menit.

Sedangkan untuk model tahun 2020 terbaru, mobil berjuluk "The Godzila" ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 565 hp sedangkan model Nismo menawarkan tenaga hingga 600 hp. Tenaga dari mesin itu dikawinkan dengan transmisi otomotatis 6 percepatan dengan sistem penggerak all wheel drive.

Maka tak heran mobil bertenaga buas ini perlu kemampuan pengemudi yang mumpuni.


Hide Ads