Kilas balik dunia balap Grand Prix (GP) sebelum masuk di era modern, Harley-Davidson pernah sukses di ajang balap GP pada tahun 1970-an. Dalam catatan MotoGP, pabrikan asal Amerika Serikat ini berhasil menyabet 4 kali juara dunia untuk kelas 250 cc dan 350 cc. Gelar itu hanya dipegang satu nama pebalap Walter Villa.
Seperti dikutip dari buku The Heroes of Harley-Davidson, Minggu (4/4/2020) cerita bermula awal tahun 1960-an, Harley Davidson adalah moge tersukses di Amerika. Sebab motor ini mengerti selera pasar domestik, punya torsi dan mesin besar serta desain motor custom sehingga digemari warga Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pabrikan Jepang saat itu mulai menggempur pasar. Mereka hadir menawarkan lebih banyak varian dengan kapasitas mesin yang lebih kecil, dan model-modelnya pun cukup diterima.
Tak ingin ketinggalan pasar, Harley-Davidson pun berencana untuk diversifikasi produk. Perusahaan itu kemudian membeli 50 persen kepemilikan brand asal Italia, Aermacchi.
Namun usai perang dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kepemilikan Harley-Davidson (H-D) beralih ke tangan American Machine & Foundry (AMF) pada 1969, termasuk memegang perusahaan yang baru dibeli, Aermacchi.
Aermacchi diarahkan untuk membuat motor dengan kapasitas motor lebih kecil antara 125 cc hingga 350 cc untuk pasar Amerika dan Eropa yang diimpor utuh dari pabriknya di Schiranna. Penjualannya pun terbilang moncer, hal ini juga berturut langsung dengan sokongan ke dunia balap motor.
Apalagi kiprah merek Aermacchi juga tidak kalah sebelum dibeli H-D. Di bawah rider Renzo Pasolini ia mampu finish di tempat kedua dalam ajang kejuaran balap dunia pada tahun 1972. Namun sebelum mencicipi sokongan dana dari H-D. pebalap yang dipanggil Paso ini tutup usia karena kecelakaan balap di seri Monza GP, Italia di tahun 1973,
Pada tahun 1974 setelah AMF mengakuisisi 100 persen Aermacchi. Selain menyokong dana penuh, grafis pada motor balap itu pun di-rebadge menjadi nama menjadi Harley-Davidson dalam kejuaraan GP. Namun riset dan pengembangan motor balap tetap dilakukan oleh tim Aermacchi.
Otak-atik tim pun dilakukan. Rider baru dari Italia Walter Villa didapuk menjadi joki andalan. Kepala Insinyur Aermacchi William Soncini pun diminta untuk membuat motor khusus balap, ia menggunakan basis motor cross Aermachi 125 dua tak yang disetel ulang. Ia juga mencaplok beberapa part dari Yamaha TD guna memangkas biaya pengembangan motor. Walhasil lahirlah motor yang dinamakan Harley-Davidson RR 250 2-tak.
Hasilnya terbilang moncer, Walter Villa dengan Harley-Davidson RR 250 2-tak itu mampu membawa nama Harley-Davidson harum di kejuaraan balap selama tiga musim berturut-turut. Pertama, kelas 250 cc, yakni 1974, 1975, dan 1976, satu gelar lainnya juara dunia 350 cc (bore stroke 250 cc) pada 1976.
Kesuksesan H-D di dunia GP tak berlanjut, meski balapan terus berlangsung dengan menggunakan frame baru besutan Bimota di tahun 1977.Hal ini dikarenakan krisis di tubuh AMF, peran dalam ajang balap GP kemudian dipegang oleh merek Cagiva di kelas 250 dan 350 cc dengan joki Marco Luchinelli.
Sementara dalam buku Harley-Davidson: The Complet Series, AMF melepas penuh Aermacchi pada Juni 1978 ke Cagiva. Dan hingga pada 16 Juni 1981, Harley-Davidson buy back alias mengambil alih kepemilikan dari AMF. Ini menjadi titik balik brand H-D sampai sekarang, fokus untuk memproduksi motor cruiser.
(riar/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?