Intip Spek Mobil Klasik yang Dibeli Raffi Ahmad Rp 700 Juta

Raffi Ahmad beli mobil klasik Andre Taulany — Mini Morris MK1 yang dibeli Raffi Ahmad dari Andre Taulany. Foto: Instagram @andreastaulany

Jakarta -

Raffi Ahmad yang biasanya mengoleksi mobil mewah, kini mulai bermain mobil klasik. Raffi baru saja membeli mobil klasik dari Andre Taulany seharga Rp 700 juta.

Mobil ini cukup tua. Raffi membeli mobil Mini Morris Mk1 buatan tahun 1961 yang telah direstorasi oleh Andre. Namun saat Raffi melihat Mini Morris Mk1 berwarna hijau itu dia langsung tertarik, dan menawar harganya kepada Andre. Akhirnya, disepakati harga Rp 700 juta untuk sebuah Mini Morris MK1 lansiran 1961 ini.

Mobil ini merupakan Mini Cooper pertama. Mini Morris Mk1 pertama kali meluncur pada Juli 1961.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mobil yang identik dengan karakter Mr. Bean ini dikembangkan oleh perancang Mini Sir Alec Issigonis dengan pebalap dan insinyur John Cooper yang pada 1959 balapan dengan prototipe Mini ke Grand Prix Italia.

Bicara spesifikasi, Mini Morris Mk1 lansiran 1961 menggendong mesin berkapasitas 997 cc empat silinder segaris. Mesin dikawinkan dengan transmisi manual 4 percepatan.

Tenaganya cuma 55 bhp pada 6.000 rpm dengan torsi maksimal 55 lb-ft pada 3.600 rpmm. Tenaga disalurkan ke roda depan.

Dengan mesin 997 cc, Mini Morris Mk1 bisa menempuh kecepatan hingga 141 km/jam. Akselerasi 0-96 km/jam membutuhkan waktu 18 detik.

Setelah memboyong mobil klasik ini, Raffi rencananya akan melakukan sedikit modifikasi supaya mobil itu sesuai dengan keinginannya. Rencananya ia akan mengecat warna kuning di bagian depan dengan kombinasi warna merah pada bodi belakang.

Lalu di bagian atapnya akan dicat dengan bendera Inggris atau bendera Indonesia. Jika sudah jadi Raffi berencana menggunakan mobil mini tersebut untuk mengantar pergi-pulang sekolah anaknya.

Sebenarnya, Andre tidak membelinya dengan kondisi bagus seperti itu. Pembawa acara Ini Talkshow itu terlebih dahulu membeli bahan mobilnya seharga kurang lebih Rp 200 juta. Kemudian ditambah ongkos restorasi dan pembelian komponen, menghabiskan uang sekitar Rp 500 juta.