42 Bus Ini Capai 1 Juta Kilometer Tanpa Turun Mesin

42 Bus Ini Capai 1 Juta Kilometer Tanpa Turun Mesin

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 08 Mar 2020 19:12 WIB
PT. Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) bersama dengan kedua dealer resmi di Jawa Barat PT Indosentosa Trada (IST) dan PT Maya Graha Indah (MGI) menggelar road test Hino Bus RN 285, FC Bus dan Microbus 110SDBL untuk menguji ketangguhan mesin dan kenyamanan bus Hino.
Ilustrasi Bus Hino Foto: Hino
Jakarta -

Hino Indonesia menyebut 42 bus yang dibeli perusahaan otobus (PO) mampu mencapai 1 juta kilometer tanpa turun mesin atau overhaul. Tercatat ada tiga PO, yakni Kramat Jati, Sinar Jaya, dan Harapan Jaya.

"Bus-bus Hino FN 285 yang digunakan total dari tiga PO itu ada sekitar 42 unit yang telah mencapai 1 juta kilometer tanpa overhoul," ujar Direktur Penjualan dan Promosi PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo di GIICOMVEC 2020, Jakarta, Minggu (8/3).

Bus Hino tembus 1 juta kilometer tanpa overhoulBus Hino tembus 1 juta kilometer tanpa overhoul Foto: Ridwan Arifin

Hino RN 285 yang dipakai ketiga PO Bus tersebut merupakan bus dengan mesin common rail yang melayani rute penumpang di jalur TransJawa dari Jakarta menuju Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umur kendaraannya rata-rata sudah 5 tahun. Sehingga dalam perjalanan antar kota antar provinsi angka tersebut tak sulit dicapai.

ADVERTISEMENT

Hino juga dikenal sebagai pemimpin pasar chassis big bus di Tanah Air. Faktor mesin dan chassis, aftersales hingga faktor harga menjadikan Hino banyak dilirik Perusahaan Otobus (PO), salah satunya chassis yang menjadi andalan saat ini yaitu RN 285.

Senior Executive Officer Aftar Sales HMSI, Irwan Supriyono menyebut untuk menembus jarak 1 juta kilometer bukan sesuatu yang sulit untuk mesin common rail.

"Asalkan perawatan kendaraan secara rutin dan penggunaan suku cadang terus dijaga," ujar Irwan.

Hal senada juga dikatakan Adi, salah satu perwakilan dari PO Bus. Hal yang perlu dijaga agar mesin bus tidak mudah jebol adalah tidak melakukan pembiaran terhadap suku cadang yang sudah tidak nyetel dengan bus.

"Kita memang dari awal mengutamakan maintenance, jadi sebelum rusak kita harus mengganti," ujar Adi.




(riar/riar)

Hide Ads