Keren! Truk Buatan Purwakarta Ukir Sejarah Produksi Tembus 500 Ribu Unit

Keren! Truk Buatan Purwakarta Ukir Sejarah Produksi Tembus 500 Ribu Unit

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 07 Mar 2020 08:59 WIB
Truk Hino
Foto: Faidah Umu Safuroh
Jakarta -

PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) dan PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) sebagai produsen kendaraan niaga truk dan bus, mencatatkan rekor baru dalam sejarah kendaraan komersial. Karena sejak 37 tahun lalu, Hino Indonesia sudah genapkan angka produksi mereka sebanyak 500 ribu unit.

"Model yang paling banyak diproduksi itu model FM (kode produksi sasis-Red), mungkin sekitar 45 persen dari total model," ujar Direktur Produksi PT HMMI, Timbul Simanjuntak di arena GIICOMCEV, Jakarta.

Model tersebut menjadi salah satu penguasa pasar atas penjualan truk Hino di segmen medium duty truck atau truk kategori III di pasar Indonesia, yakni Hino Ranger FM 260 JD 6x4 aplikasi dump truck.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya pasar dalam negeri, truk buatan Purwakarta ini juga melanglang buana ke luar Indonesia, yakni Filipina, Laos, Vietnam, Haiti, Bolivia, dan beberapa negara di Afrika Barat. Dengan total mencapai 13.000 unit dalam 10 tahun terakhir.

"Sejak kita mulai sejak tahun 2011, negara yang paling banyak kita ekspor adalah Vietnam, yang kedua adalah Filipina," kata dia.

ADVERTISEMENT

Timbul menjelaskan Total Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Hino berkisar diangka 50-70 persen. Hino menargetkan dapat memproduksi 43.000 unit pada tahun 2022.

Pencapaian produksi kendaraan Hino ke 500.000 unit dicapai bersamaan dengan perayaan hadirnya Hino di Indonesia selama 37 tahun sejak berdirinya pada tanggal 17 Desember 1982.

Pencapaian ini diklaim menjadi bukti nyata keberadaan Hino dapat masyarakat luas melalui produk yang berkualitas, harga yang kompetitif serta mudah untuk mendapatkan suku cadang di jaringan service dan spare parts Hino di seluruh Indonesia. Pencapaian produksi kendaraan ke 500.000 unit tersebut merupakan hasil dari proses panjang, kerja keras dan adanya dukungan penuh dari pelanggan, dealer, pemegang saham, manajemen, karyawan, serikat pekerja, pemasok, Instansi Pemerintah terkait serta pihak-pihak lainnya.

Ilustrasi bus HinoIlustrasi bus Hino Foto: Hino

Sejarah panjang keberadaan Hino di Indonesia dimulai pada tahun 1967 dalam bentuk kendaraan bus lengkap yang merupakan hibah Pemerintah Jepang kepada Pemerintah Indonesia sebagai bentuk kompensasi pendudukan Pemerintah Jepang pada saat perang dunia kedua.

Dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi darat, maka proses komersialisasi dan industrialisasi kendaraan bermotor Hino dimulai pada awal dekade 1970an dengan ditandai dimulainya proses perakitan secara sederhana di Indonesia.

Selanjutnya pada 1982 didirikan PT. Hino Indonesia Manufacturing (HIM) yang merupakan perusahaan patungan antara prinsipal Hino Motors Ltd., Japan dengan Grup Salim, berlokasi di Tambun - Jawa Barat. Pada saat itu, HIM memproduksi komponen-komponen utama kendaraan bermotor untuk memenuhi kewajiban pendalaman manufaktur yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Pada pertengahan dekade 1980-an, Hino meluncurkan truk Ranger FF Series dan Bis AK Series, dilanjutkan dengan peluncuran truk FL dan FM pada awal tahun 1990an, yang merupakan cikal bakal sejarah suksesnya Hino di Indonesia. Guna mendukung kebijakan Pemerintah dalam hal keselamatan berkendara, maka diluncurkan Mobil Penarik atau Tractor Head SG221MA pada tahun 1995.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kendaraan komersial di Indonesia, pada April 1997 Hino mendirikan pabrik di Kawasan Industri Kota Bukit Indah-Kabupaten Purwakarta Jawa Barat.

Ilustrasi logo HinoIlustrasi logo Hino Foto: dok detikOto

Setelah mengalami penundaan pembangunan pabrik dikarenakan krisis moneter yang melanda Indonesia, maka pada tahun 2003 menjadi awal bangkitnya Hino di Indonesia, diawali dengan restrukturisasi HIM menjadi HMMI dan HMSI. Peresmian pabrik baru HMMI dilakukan oleh Menteri Perindustrian pada tanggal 8 September 2003 dan pada saat yang bersamaan diluncurkannya generasi baru Hino Truk Ranger-FG, FL dan FM Series.

Seiring semakin meningkatnya permintaan pasar terhadap kendaraan Hino, baik pasar domestik maupun ekspor, maka kapasitas terpasang produksi juga ditingkatkan melalui penambahan investasi dan modal kerja. Salah satu realisasinya melalui penambahan lini produksi yang semula hanya terdiri 1 (satu) lini produksi menjadi 2 (dua) lini produksi pada tahun 2009.

Peresmian perluasan pabrik HMMI tersebut dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 17 Desember 2009. Pada tahun 2012 merupakan era baru bagi HMMI dengan dimulainya proses permesinan (machining) untuk komponen engine yang meliputi: cylinder block, cylinder head, camshaft, crankshaft, dan connecting rod.

Komponen utama lainnya seperti: transmisi, propeller shaft dan rear axle juga diproduksi di HMMI, selain komponen komponen lainnya yang terus ditingkatkan dibuat di dalam negeri melalui pemasok (supplier).

Dampak dari meningkatnya proses manufaktur di dalam negeri tersebut, maka tingkat kandungan komponen dalam negeri pun meningkat dengan drastis. Pada saat ini tingkat kandungan dalam negeri kendaraan bermotor Hino berada pada kisaran 50% sampai dengan 70%.


Hide Ads