Dikutip dari Bloomberg, Matt Levatich mundur dari posisinya pada Jumat (28/2/2020) waktu setempat. Untuk sementara posisi CEO yang kosong akan diisi oleh Jochen Zeitz, salah satu anggota dewan perusahaan.
Levatich, yang bergabung dengan Harley pada 1994, terus mengalami kesulitan dalam upaya meningkatkan jumlah pejualan produknya. Salah satu alasannya adalah para peminat motor Harley di Amerika Serikat kini semakin menua. Harley juga terkena imbas dari perang dagang yang diberlakukan Donald Trump.
Perusahaan yang sudah berdiri sejak 1903 itu bukkannya tidak tanggap dengan pasar. Mereka sudah memamerkan motor listrik pertamanya, LiveWire. Meski dapat respons dan review positif, LiveWire belum mulai dijual sehingga tak mampu membantu penjualan motor besar mereka secara keseluruhan.
Nilai saham Harley sudah menurun 18% di tahun ini, sementara nilai pasar mereka juga merosot sampai separuhnya sejak Levatich mulai menduduki kursi CEO pada 2015. Tahun lalu, Harley mencatatkan penurunan penjualan untuk kali kelima secara beruntun pada pasar Amerika Serikat.
(din/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?