Pabrikan mobil asal Amerika Serikat, General Motors (GM), tak cuma menyerah di Indonesia. GM juga berencana menghentikan operasi penjualan mobilnya di Thailand.
Dalam pernyataan resminya, GM mengumumkan akan berhenti berjualan mobil Chevrolet di Thailand mulai akhir 2020. Pabrik Chevrolet di Rayong pun akan dijual.
"Utilisasi pabrik yang rendah dan perkiraan volume (penjualan) domestik dan ekspor (yang juga rendah) berdampak pada bisnis secara signifikan," kata GM Strategic Markets, Alliances and Distributors President, Andy Dunstan, Senin (17/2/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski hengkang dari Thailand, GM berkomitmen akan terus mendukung konsumen Chevrolet untuk masalah layanan purnajual, garansi, dan perbaikan melalui outlet resminya.
"GM mengakui dampak keputusan ini terhadap karyawan dan mitra kami. Kami berkomitmen untuk memperlakukan karyawan, mitra, dan pemangku kepentingan kami dengan bermartabat dan rasa hormat selama masa transisi ini," katanya.
"Keputusan kami untuk menghentikan operasi manufaktur dan penjualan di Thailand konsisten dengan strategi global GM dan kerangka alokasi modal internal kami," kata Dunstan.
Presiden GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan, GM akan memberikan karyawannya paket pesangon yang lebih baik daripada yang disyaratkan dalam peraturan di Thailand. Setelah berhenti berjualan di Thailand, GM juga akan menjual pabrik Chevrolet di negara itu ke Great Wall Motors (GWM) China pada akhir tahun ini.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?