Pasar gemuk Low Cost and Green Car (LCGC) alias 'mobil murah' sepertinya tidak terlalu menarik untuk PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki di Indonesia. Apa benar begitu, Suzuki?
Head of Marketing 4W PT SIS, Donny Saputra, menampik anggapan tersebut. Suzuki disebutnya masih eksis dengan Wagon, meski sejak 2019 belum mendapat banyak perubahan yang signifikan.
"Low Cost and Green Car (LCGC) kami masih jualan Karimun Wagon R. Yah memang belum ada penyegaran,tapi itu bukan berarti tidak ada," kata Donny di Bogor, Jawa Barat.
Donny menambahkan, varian Low Cost and Green Car (LCGC) di Indonesia yang paling digemari tetap yang bisa mengaokomodir 7 penumpang.
"Kalau kami melihatnya, Low Cost and Green Car (LCGC) itu yang tumbuh hanya ada di tiga baris (varian). Saya enggak sebut merek ya," ujar Donny.
Lalu, akankah Suzuki melahirkan Karimun 7 penumpang, yang sebelumnya sempat diperkenalkan dalam bentuk konsep?
"Kalau teman-teman jeli dengan PPnBM baru, jarak antara LCGC non LCCG lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sekarang kan selisihnya 0-10 persen (subsidi pajak untuk LCGC dan non LCGC-Red). Kalau nanti 3-15 persen (subsidi untuk LCGC dan non LCGC-Red), dulu 10 persen jadi 12 persen menurut saya sih LCGC itu masih merasakan isentif. Iya dong, kendaraan normal (non (LCGC) kena 15 persen, LCGC cuma 3 persen, jadi jarak anatara keduanya tetap tinggi," kata Donny.
"Kalau perubahan Wagon, tunggu informasi dari kami," tambah dia.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP