Sedikit banyaknya penurunan itu juga berpengaruh pada perusahaan jasa keuangan seperti asuransi. Salah satu perusahaan asuransi kendaraan bermotor di Indonesia, Garda Oto mengaku bahwa bisnisnya sangat bergantung pada kondisi pasar otomotif itu sendiri.
"Industri asuransi sangat bergantung pada industri lain. Kalau market motor stagnan asuransi juga," kata Senior VP Communication dan Service Management Garda Oto, Laurentius Iwan Pranoto melalui pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (21/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
GardaOto sendiri tetap berusaha menyiasatinya dengan memberikan berbagai pengembangan layanan. Termasuk dalam utilisasi perkembangan dunia digital ke dalam layanan asuransi untuk memberikan akses mudah kepada nasabah.
"Memasuki era disrupsi digital ini, kita dituntut cepat beradaptasi dan berinovasi menghadirkan produk-produk kepada masyarakat. Kami juga mendukung program OJK dengan memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan brand awareness yang harapannya juga bisa meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan asuransi," ujar Iwan.
Meski tahun 2019 dianggap tahun yang cukup berat bagi industri otomotif tanah air, tahun 2020 nanti diharapkan oleh sejumlah merek dapat bangkit kembali. Tentunya secara tidak langsung akan menggerakkan berbagai sektor bisnis pendukung lainnya pula.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP