Supaya girboks tetap bekerja baik dan tak bermasalah selalu perhatikan oli transmisinya. Gantilah secara berkala sesuai ketentuan pemegang merek mobil yang anda gunakan.
"Passenger cars mayoritas kita perhatikan masalah penggantian oli, kalau ingin awet itu tetap harus diganti, APM (Agen Pemegang Merek) akan kasih petunjuk," ujar Head of Service Business Development ZF Aftermarket Indonesia, Rizqi Zulqornain di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risikonya pun jika dipaksakan besar kemungkinan girboks mobil harus diganti dengan yang baru. Kalaupun tidak diperkirakan perbaikannya memerlukan biaya lebih daripada mengganti oli saja secara rutin.
"Transmisi oli punya masa pakai, kalau didiamkan pun pasti tidak akan berfungsi secara maksimal, trus selip, rusak semua. Maintenance lebih mahal lagi perbaikannya," terang Rizqi.
Penggantian oli pada transmisi ini tidak hanya berlaku pada rentang penggunaannya. Meski kendaraan jarang dipakai sekalipun oli transmisi tetap harus diganti. Paling tidak jika sudah 8 tahun, digunakan atau tidak oli transmisi harus diganti.
"Olinya paling sekitar 8 tahunan sih tapi kembali mesti dibaca referensi pabrikannya," tukas Rizqi.
(rip/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta