Jakarta - Nekat untuk
keliling Indonesia menggunakan truk yang dilakoni oleh Keluarga Kusmajadi yakni Abah Dodi Kusmajadi (47), Ambu Melati Muslaela Puteri (43), Abang Abdul Hakim Putra Kusmajadi (16) dan Dek Nara Sabiya Putri Kusmajadi (14), bukan berarti mereka melupakan pendidikan bagi Abang Abdul Hakim Putra Kusmajadi (16) dan Dek Nara Sabiya Putri Kusmajadi (14).
Karena pendidikan Abang Abdul Hakim Putra Kusmajadi (16) dan Dek Nara Sabiya Putri Kusmajadi (14), merupakan hal penting yang tidak bisa dilupakan. Sebut saja seperti memberikan pelajaran langsung di lokasi yang mereka kunjungi, mereka juga mendapatkan pelajaran homeschooling.
Anak-anak belajar di dalam truk. Foto: Instagram @keluarga.kusmajadi |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami pilih untuk homeschooling, jadi saat kita putuskan untuk jalan tadinya ada penolakan. Ngapain sih kita melakukan perjalanan ini, kata anak-anak seperti itu?" ujar Ambu Melati.
Ambu Melati menceritakan, untuk bisa melakukan perjalanan ini bukan berarti anak-anak senang begitu saja. Karena berbagai penolakan kerap dikeluarkan hingga akhirnya Abang Abdul Hakim Putra Kusmajadi (16) dan Dek Nara Sabiya Putri Kusmajadi (14), setuju untuk melakukan perjalanan ini.
Foto: Instagram @keluarga.kusmajadi |
"Ya awalnya mereka tidak ingin melakukan perjalanan ini, karena mereka harus keluar dari Malaysia, tempat mereka besar dan keluar dari zona nyamannya karena tumbuh dari kecil di sana. Akhirnya mereka setuju untuk melakukan perjalanan ini," ujar Ambu Melati.
Saat kedua anaknya setuju, Ambu Melati pun memutuskan untuk tetap terus memberikan pendidikan kepada kedua anaknya.
"Balik lagi ke soal pelajaran untuk anak-anak, mereka akhirnya Homeschooling. Mereka mendapat pelajaran akademisnya dan ada pelajaran sejarah, matematika, sains dan sisanya mereka belajar berjalan atau langsung ke lokasi yang kami singgahi," ujar Ambu melati.
Foto: Instagram @keluarga.kusmajadi |
"Misalnya saat kami ke Buton, mereka akan belajar tentang Kerajaan Buton. Saat ke Way Kambas mereka akan belajar tentang gajah, jadi mereka akan belajar langsung. Setelah itu mereka akan menulis tentang pandangan mereka terhadap satu daerah tersebut, mereka akan buat scrapbook. Jadi menulis, buat gambarnya sekalian menceritakan kembali apa yang mereka tangkap, apa yang mereka perhatikan. Ternyata pandangan mereka terkadang bukan menjadi pandangan kami sebagai orang tua. Sangat berbeda," tambah Ambu Melati.
Lebih dari itu, lanjut Ambu Melati, para anak Keluarga Kusmajadi juga mengajarkan kepada anak-anak mereka untuk bisa hidup sederhana dan bagaimana di saat sulit.
"Dan mereka bisa belajar dari kesulitan, ya akhirnya kita belajar lagi tentang masing-masing dari kami. Bagaimana saat tidak ada toilet, karena toilet kita di bus itu kita pakai untuk pipis saja, untuk BAB mereka harus ke rumah penduduk. Mereka bisa belajar bagaimana cara berinteraksi, belajar mandiri," cerita Ambu Melati.
Simak Video "Video Viral YouTuber Jajago Dipalak di Kampung Adat Ratenggaro"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah