Cerita Bonar, Driver Ojol dengan Kondisi Tuli

Cerita Bonar, Driver Ojol dengan Kondisi Tuli

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 05 Des 2019 13:08 WIB
Mitra Grab Penyandang Disabilitas Foto: Grab
Jakarta - Dua hari yang lalu (3/12) merupakan Hari Disabilitas Internasional. Cerita Bonar Bangun Simanjuntak, pria yang tinggal di Bandung yang menjadi pengemudi sepeda motor Grab dengan kondisi tuli, membuktikan keterbatasan bukanlah pembatas.

Bonar merupakan teman tuli pertama di Bandung yang menjadi mitra GrabBike. Ia bergabung bersama Grab sejak 2017.

Dengan bergabung bersama Grab, ia ingin mendobrak perspektif bahwa teman tuli bisa produktif, berkarya, dan tidak berbeda dengan mereka yang tidak tuli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Saya tidak merasa minder. Saya berani. Saya merasa percaya diri dan merasa kuat," ucap lelaki 30 tahun itu menggunakan bahasa isyarat.

Di tengah keterbatasan yang dimilikinya. Bonar tidak pernah merasa ruang geraknya dibatasi. Ia mengaku bisa bekerja dan beribadah untuk menafkahi istri dan menunjang masa depan anak perempuannya.


Tak pernah merasa minder dan berbeda dengan mitra GrabBike yang lain.

Selain itu, sebagai teman tuli, Bonar tidak pernah merasa berbeda dengan mitra GrabBike lainnya.

"Kalau misalnya saingan dengan orang dengar ya tidak apa-apa saingan saja. Kadang biasanya ada yang mengejek, ah tapi tidak apa-apa, mungkin mereka bercanda," ujarnya sambil tersenyum.
"Saya juga merasa harus giat bekerja, saya harus bisa mandiri, jadi saya narik terus."

BonarBonar Foto: Grab


Di sisi lain, banyak juga yang memujinya. Dia pun menjadi inspirasi banyak orang di sekitarnya. "Mereka bilang, 'Wah, kamu orang tuli tapi tetap giat narik penumpang ya. Hebat.' Mereka terlihat kagum." kata Bonar.


Perjalanan Bonar untuk bisa bekerja tidaklah berjalan mulus. Dia harus menunggu beberapa waktu karena berbagai kendala.

"Awalnya saya ditolak empat kali waktu melamar di beberapa tempat. Tapi saya sabar dulu. Kemudian saya terpikir untuk menjadi mitra pengemudi transportasi online dan bikin foto dengan tulisan di kertas," kenang Bonar.

"Saya minta agar bisa bekerja di Grab. Akhirnya foto saya viral, tahun 2017 kalau tidak salah. Saya juga kaget," kata Bonar.

"Orang-orang banyak berkomentar. Akhirnya, Bos Grab dari Jakarta telepon saya. Dia bilang, 'Ayo kamu lamar, Insyaallah kamu diterima.' Ketika buka Whatsapp, Alhamdulillah saya diterima, seneng banget. Akhirnya saya diterima," tutur Bonar.

Dia mengatakan, ada lebih dari 20 teman Tuli yang sudah menjadi mitra GrabBike di Bandung. Tidak jarang mereka berkumpul dan saling mentraktir.

"Kadang-kadang sering ketemu. Kadang sudah tahu bahwa kita sama-sama teman tuli, kemudian ngobrol dengan bahasa isyarat tentunya. Terus makan bareng, saling traktir-traktiran. Kadang-kadang ada perbedaan komunikasi, saya komunikasinya bisa sedikit bicara dan isyarat, tapi yang lain beda, tapi tidak apa-apa, pelan-pelan saja," katanya.


Komunikasi dengan penumpang.

Di sisi lain, sebagai teman tuli, dia merasa tidak kesulitan berkomunikasi dengan customer. Dia sudah terbiasa menggunakan fitur berkirim pesan untuk memberitahukan bahwa dirinya tuli sejak awal.

"Biasanya customer pada ramah ke saya ketika tahu saya tuli. Kerja di Grab juga mudah. Ketika sudah sampai di tempat menjemput, saya chat customer, terus saya konfirmasi. Setelah itu saya kasih helm dan jalan seperti biasa. Kalau mau jalan pintas, mereka bisa tepuk pundak saya, misalnya kalau mau ke kanan tepuk pundak kanan dan sebaliknya," ujarnya.

Meski dihadapkan dengan berbagai kendala dan kekurangan, Bonar selalu menganggap hal itu mudah dan bisa diatasi. Bonar tak pernah memanfaatkan kekurangannya untuk lebih menonjol dibandingkan dengan yang lain.


Selain itu, Bonar mengaku selalu menghormati penumpang dan mengutamakan keselamatan selama berkendara.

Dia pun berharap semakin banyak orang yang belajar tentang tuli.

"Sehingga tahu tuli itu seperti apa. Jadi semuanya saling mengetahui dan bekerja sama. Saya juga ingin bilang kepada orang-orang, kita harus tahu bahwa tuli dan dengar itu sama-sama berjuang, bekerja." jelasnya.

Hide Ads