Toyota sendiri mengakui bahwa akan ada penurunan konsumen mobil konvensional. Sementara itu sebaliknya konsumen mobil listrik akan mengalami peningkatan karena telah melakukan perpindahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu ia mengatakan bahwa mobil berbahan bakar bensin tidak akan hilang begitu saja. Seperti diketahui Toyota dan beberapa merek lainnya menyediakan mobil bensin ramah lingkungan melalui LCGC. LCGC ini pun akan terus dikembangkan seiring dengan pengembangan teknologi mobil listrik.
"Kalau kita balik ke paparan Kemenperin, dia menargetkan 20% EV itu pada 2025, bersamaan itu dia menargetkan LCGC 20%. Jadi ICEnya di perbaiki, EVnya dinaikkan secara perlahan. Teknologi semakin ramah lingkungan fuel juga semakin efisien. Bersamaan itu kita membuat teknologi yang bisa menggantikan fuel tadi, dan itu akan bersilangan, kapannya kita belum tahu" tuturnya.
Kendati akan ada segmen pasar baru, ia melihat nantinya konsumen pun turut meningkat. Jika menilik data tahun ini yang mencapai 1 juta maka dengan adanya konsumen mobil listrik akan ada penambahan angka dari mobil bertenaga listrik khususnya.
"Jadi nanti pasarnya naik, kalau pasar sekitar 1 juta sekarang Kemenpernin memprediksikan nanti sekitar 1,3 juta," tukasnya.
(rip/lth)












































Komentar Terbanyak
Perang Harga Mobil China di Indonesia: Merek Lain Dibikin Ketar-ketir
Katanya Jakarta-Bandung Lewat Tol Japeksel Cuma 45 Menit, Ternyata...
Operasi Zebra Digelar Pekan Depan, Ini Pelanggaran yang Jadi Incaran