Terios 7 Wonders: Surga Bawah Laut Kolaka hingga Tambang Nikel Antam

Terios 7 Wonders: Surga Bawah Laut Kolaka hingga Tambang Nikel Antam

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 16 Nov 2019 12:17 WIB
Foto: Rangga Rahardiansyah/detikOto
Kolaka - Ajang Terios 7 Wonders di Kolaka, Sulawesi Tenggara, memasuki hari terakhir, Jumat (15/11/2019). Setelah menjelajah wisata air hangat, air tawar hingga pantai di Kolaka kemarin, kali ini perjalanan Terios 7 Wonders akan menikmati surga bawah laut Kolaka.

Kali ini yang menjadi destinasi selanjutnya adalah Pulau Padamarang. Pulau ini terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Selain itu, Pulau Padamarang merupakan kawasan konservasi, tak ada penduduk yang bermukim di Pulau Padamarang.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari Hotel Sutan Raja, kami ditemani Daihatsu Terios sampai dermaga Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dari hotel ke dermaga tak terlalu jauh. Sekitar 10 menit dari hotel sudah sampai dermaga. Daihatsu Terios yang kami tumpangi masuk sampai ujung dermaga. Padahal, lintasan menuju dermaga itu kurang bagus, jalannya masih berupa tanah. Namun Daihatsu Terios ini tetap memberikan kenyamanan.

Terios 7 Wonders di KolakaTerios 7 Wonders di Kolaka Foto: Rangga Rahardiansyah/detikOto


Dari dermaga itu, kami harus menyeberang ke Pulau Padamarang menggunakan kapal, kurang lebih 1 jam. Sesampainya di Pulau Padamarang, rombongan Terios 7 Wonders berinisiatif membersihkan sampai yang sayangnya mengotori pantai.

Secara administratif, pulau ini terletak di Desa Towua, Kecamatan Wundulako. Keindahan alamnya yang mempesona memiliki potensi yang besar sebagai objek wisata. Saat ini, kapal laut menjadi satu-satunya moda transportasi yang bisa dimanfaatkan untuk menuju ke Pulau Padamarang.



Di Pulau Padamarang, kami menikmati keindahan bawah laut dengan melakukan snorkeling atau fun diving. Surga bawah laut Kolaka tak kalah jauh dengan keindahan bawah laut di beberapa wilayah di Indonesia. Tak kurang dari 16 spesies terumbu karang, 13 spesies ikan karang atau ikan hias, 17 jenis moluska dan 8 jenis rumput laut menghiasi perairan kawasan ini.

Selain snorkeling dan fun diving, aktifitas lain yang bisa dilakukan di kawasan ini adalah menelusuri gugusan pulau-pulau sambil berperahu menikmati keindahan alamnya.

Terios 7 WondersTerios 7 Wonders Foto: Rangga Rahardiansyah/detikOto


"Ini adalah pulau virgin, karena ini pulau konservasi. Saya bandingkan dengan Bunaken ini lebih bagus," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kolaka yang juga merupakan pemerhati pariwisata, Dwi Dharma, di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/11/2019).

Puas bermain air laut di Pantai Padamarang, kami menyinggahi destinasi 'Wonders' terakhir, yaitu salah perusahaan tambang terbesar di Indonesia. PT Aneka Tambang (Antam) Unit Bisnis Pengolahan Nikel Sulawesi Tenggara di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara. Di kawasan ini, terdapat lokasi penambangan nikel dan pabrik pengolahan nikel.



"Ini dulunya bukit, setelah dinyatakan ada cadangan, kita kupas beberapa meter, setelah dinyatakan mendapatkan material yangg dimaksud, baru kita lakukan pengambilan material, kita kirim ke pabrik. Setelah itu kita lakukan leveling kembali, baru kita tanami kembali, kita tutup lagi. Setelah dinyatakan habis (materialnya) kita tutup kembali, kita tanam kembali atau revegetasi," kata VP Feni Plant PT Antam Tbk. Unit Bisnis Pengolahan Nikel Sulawesi Tenggara, Hamzah Kurniadani di Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (15/11/2019).

Menurut Hamzah, lokasi pertambangan ini bisa menghasilkan 700 ribu sampai 800 ribu ton bijih nikel per tahun. Bijih nikel itu kemudian diproses hingga menghasilkan fero nikel. Fero nikel merupakan bahan dasar baja antikarat atau stainless steel yang berguna untuk menunjang kehidupan manusia.

"Stainless steel ini juga mungkin digunakan juga di mobil yang Anda pakai ini," kata Hamzah.

"Antam merupakan pionir untuk pemanfaatan bijih nikel yang ada di Indonesia. Jadi pabrik kami adalah pabrik pertama yang ada di Indonesia," sambungnya.

Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Sulawesi Tenggara mampu mengekspor sebanyak 27 ribu ton Nikel setiap tahunnya ke berbagai belahan dunia, seperti India, China dan Korea.


(rgr/lth)

Hide Ads