Salah satunya DFSK yang telah memperkenalkan Glory E3 sebagai pilihan mobil listriknya. Alasan belum dijualnya dikarenakan dengan kebijakan saat ini mereka akan kesulitan melakukan subsidi harga untuk menemukan harga yang cocok dengan pasarnya.
Baca juga: DFSK: Glory i-Auto Sudah Banyak Berubah |
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: DFSK Tunda Peluncuran Dua Amunisi Baru |
![]() |
Dengan aturan yang ada, Franz mengatakan mobil listrik belum mendapatkan perhatian karena harganya menjadi mahal. "Sejauh ini kami belum melihat jalur jelas, rencana jelas tentang bagaimana mensubsidi customer," timpalnya.
Selain menunggu regulasi lengkap mobil listrik, perakitan lokal juga adalah salah satu strategi menekan harga. Untuk itu DFSK mengaku tak terkendala dan siap kapan pun membuatnya di pabrik DFSK di Indonesia.
![]() |
"Produk dan teknologinya ada, untuk kami membuatnya tidak akan sulit ada beberapa progres yang telah dilakukan di pabrik, tapi tidak kesulitan dalam teknologi. Hal yang penting adalah alasan kami melakukannya, jika ada pasar dan aturannya jelas kami akan melakukannya," tukasnya.
Halaman 2 dari 2
Simak Video "Video: BYD Jadi Mobil Listrik Terlaris Dunia di Kuartal II 2025"
[Gambas:Video 20detik]
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Harga Asli BBM Pertalite Dibongkar Menkeu Purbaya, Bukan Rp 10 Ribu!