Jakarta -
Mobil China di Indonesia dikenal dengan persaingan harga murahnya. Bahkan untuk
mobil listrik pun harga murah juga berusaha dipertahankan.
Salah satunya
DFSK yang telah memperkenalkan Glory E3 sebagai pilihan mobil listriknya. Alasan belum dijualnya dikarenakan dengan kebijakan saat ini mereka akan kesulitan melakukan subsidi harga untuk menemukan harga yang cocok dengan pasarnya.
 DFSK Glory E3. Foto: Ari Saputra |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berbicara mengenai mobil listrik baterai, baterainya biayanya sangat tinggi akan susah untuk menjual unit karena harganya akan menjadi mahal oleh karena itu kami masih menunggu aturan pemerintah untuk mendukung suara konsumen atas ketertarikannya membeli mobil listrik," kata Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, Franz Wang di kantor pusat DFSK Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).
 Foto: Ari Saputra |
Dengan aturan yang ada, Franz mengatakan mobil listrik belum mendapatkan perhatian karena harganya menjadi mahal. "Sejauh ini kami belum melihat jalur jelas, rencana jelas tentang bagaimana mensubsidi customer," timpalnya.
Selain menunggu regulasi lengkap mobil listrik, perakitan lokal juga adalah salah satu strategi menekan harga. Untuk itu DFSK mengaku tak terkendala dan siap kapan pun membuatnya di pabrik DFSK di Indonesia.
 Foto: Ari Saputra |
"Produk dan teknologinya ada, untuk kami membuatnya tidak akan sulit ada beberapa progres yang telah dilakukan di pabrik, tapi tidak kesulitan dalam teknologi. Hal yang penting adalah alasan kami melakukannya, jika ada pasar dan aturannya jelas kami akan melakukannya," tukasnya.
Simak Video "Video: Mobil Listrik Polytron G3 dan G3+ Resmi Diluncurkan, Begini Tampangnya"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?