Bila malas untuk mencuci mobil, hal minim yang perlu dilakukan supaya mencegah cat mobil tidak kusam bilas menggunakan air bersih.
"Kalau sudah lama tidak hujan biasanya tingkat keasamannya tinggi, jangan didiamkan, dibilas," ujar Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi di Jakarta Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bahayanya Cuaca Panas untuk Cat Mobil |
Hal ini dilakukan supaya kotoran tidak mengendap menjadi kerak. Selain itu, juga mencegah terjadinya perubahan warna body mobil.
Perlu diperhatikan, gunakan air mengalir untuk merontokkan semua air hujan yang menempel pada bodi dan bagian bawah kendaraan.
Bila hal di atas tidak dilakukan seperti yang diungkapkan CEO Autoglaze Indonesia Robby Kurnia bahwa air hujan mengandung zat asam yang berbahaya bagi permukaan lapisan cat mobil.
"Hujan itu kan mengandung asam, mineral, dan sebagainya. Makanya kalau habis hujan enggak dilap, dia akan mengering kena sinar matahari," ungkap Robby.
Tak lupa Roby mengingatkan kepada pemilik mobil guna memerhatikan penggunaan kain yang digunakan. Sebelum memulai pengelapan, bila menggunakan chamois pastikan kotoran sudah tidak lagi menempel pada body mobil.
"Saat mengelap mobil juga ada tekniknya, pastikan kotoran rontok dulu. Kalau masih kotor dilap, problem-nya cat bisa baret. Terus kalau dilap pakai chamois, dia juga akan baret. Karena chamois itu permukaannya flat, saat dilap kotoran menempel di permukaan chamois," ujar Roby.
"Beda dengan lap microfiber, yang punya pori-pori. Saat dipakai ngelap, kotoran masuk ke dalam. Sehingga tidak bikin baret bodi mobil. Kalau lap sudah kotor, kami ganti pakai lap yang baru. Kalau dirasakan, lap microfiber juga punya efek magnet. Dia bisa menyerap kotoran," tambahnya.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah