Chevrolet misalnya baru-baru ini mengumumkan untuk berhenti berjualan mobil di Tanah Air lantaran produknya kurang bisa diterima di Indonesia. Penjualan Chevrolet sendiri padahal sempat berjaya pada tahun 2013 dengan keberadaan Low MPV Spin seperti tercantum dalam data distribusi penjualan retail Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Jika pada tahun 2012 penjualannya hanya 5.286 unit, maka tahun 2013 14.971 mobil-mobil Chevrolet diborong konsumen Indonesia berkat adanya Spin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kemudian pada tahun 2014, tercatat sedikit penurunan karena Chevrolet hanya mengirimkan 10.706 mobilnya ke garasi konsumen. Semakin ke sini, penjualannya terus merosot. Ditambah lagi pada tahun 2016, Chevrolet memutuskan untuk menyuntik mati Low MPV Spin yang membuat namanya melambung itu sekaligus pabriknya di kawasan Pondok Ungu, Bekasi.
Bahkan pada tahun 2017, pencapaian Chevrolet mulai dibayangi oleh pendatang baru asal China yakni Wuling. Meski sama-sama berada di bawah naungan General Motors, baik Wuling dan Chevrolet menjalankan bisnisnya sendiri-sendiri di Indonesia dan tetap bersaing.
![]() |
Wuling yang langsung jor-joran membangun pabrik di kawasan Delta Mas Cikarang pun mampu menggusur Chevrolet pada tahun pertamanya berjualan di pasar otomotif Indonesia.
Tercatat 15.162 unit mobil Wuling laris manis dibeli masyarakat Indonesia pada tahun 2018. Sementara pada periode yang sama, Chevrolet hanya membukukan penjualan sebesar 2.444 unit.
Baca juga: Chevrolet Setop Jualan Mobil di Indonesia |
Sedangkan pada tahun 2019 periode Januari hingga September, penjualan Wuling masih meningkat. Selama sembilan bulan ini 14.706 unit mobil Wuling dibeli konsumen. Sementara Chevrolet hanya 1.237 unit. Pasar otomotif Indonesia memang menggiurkan bagi pabrikan. Tentunya bagi mereka yang tak kuat bersaing dengan beradaptasi bukan tidak mungkin memilih angkat kaki karena terus merugi.
"Dari satu sisi positif, dari satu sisi buat mereka sebagai pemain bisnis tentu akan sangat berat bersaing satu sama lain tapi ini menguntungkan konsumen Indonesia karena banyak pilihan," ungkap Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat dihubungi detikcom, Selasa (29/10/2019).
(dry/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah