Canggih! Nissan Leaf Bisa Jadi 'Genset' Rumah dan Gedung

Laporan dari Tokyo

Canggih! Nissan Leaf Bisa Jadi 'Genset' Rumah dan Gedung

Zulfi Suhendra - detikOto
Senin, 28 Okt 2019 18:25 WIB
Nissan Leaf Foto: Nissan
Jakarta - Nissan bakal segera menjual produk mobil listriknya di Indonesia tahun depan, yaitu Nissan Leaf. Mobil listrik ini tak hanya bisa digunakan untuk berkendara, tapi juga sumber listrik bagi rumah.

Senior Manager EV Operations Department Global EV Divison Nissan, Ryusuke Hayashi mengatakan di Jepang, mati listrik kerap terjadi karena faktor bencana alam yang sering terjadi seperti badai dan gempa. Dari situ, mobil bisa dipakai sumber pasokan listrik layaknya genset.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jepang sering terjadi blackout karena topan, badai. Nissan punya baterai besar, dan mobil Nissan bisa share energi ke rumah atau gedung,. Jadi energi dihasilkan oleh Anda dan diproduksi untuk Anda," ujar Hayashi ditemui di Nissan Techincal Center di Atsugi, Jepang.

Nissan LeafNissan Leaf Foto: Zulfi Suhendra/detikcom


Dia mencontohkan sebuah Nissan Leaf yang punya kapasitas baterai 40 kilowatt per hour (kwh) dengan daya baterai full bisa menerangi listrik rumah dengan daya 1.300 watt sampai 27 jam.



Simulasi hitungannya, kapasitas baterai Nissan Leaf 40 kwh setara dengan 40.000 watt. Namun, dikatakan Ryusuke, biasanya yang terpakai hanya 95% dari kapasitas penuh yakni 36.000 watt. Nah, 36.000 watt dibagikan daya listrik rumah 1.300 watt, jadi waktu yang dihasilkan sekitar 27 jam.

Nissan LeafNissan Leaf Foto: Zulfi Suhendra/detikcom


"Tapi, di rumah pun tidak selalu 1.300 watt terpakai semua kan, jadi bisa lebih dari 27 jam," ujarnya.

Untuk mendukung hal tersebut dibutuhkan infrastruktur yang disebut bidirectional electric power system. Alat ini bisa mengecas mobil listrik juga mengambil energi dari mobil listrik untuk disuplai ke rumah. Di Jepang, harganya berkisar US$ 4.000 atau sekitar Rp 56 juta.



"Di Jepang sudah ada, kita bisa suplai ke rumah atau listrik ke gedung," tuturnya.

Dia mendemonstrasikan sistem kerja alat tersebut di tempat parkir kantornya. Ada 6 mobil listrik Nissan terparkir dengan bidirectional charger tadi. Bentuknya tak jauh berbeda dengan charger mobil listrik yang dikembangkan di Indonesia. Selain itu, ada controlling system yang berupa komputer untuk mengendalikan arus listrik tersebut, keluar atau masuk.


(zul/lth)

Hide Ads