"Bisa naik turun 5-20 persen tergantung jenis kendaraannya. Cuma finalnya belum keluar PP-nya masih kita hitung," ujar Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto saat bincang-bincang santai dengan wartawan dari Indonesia di Sapporo, Hokkaido, Jepang seperti dilaporkan wartawan detikcom Dadan Kuswaraharja, Sabtu (27/10/2019).
Dia menambahkan mobil seperti Camry hybrid diprediksi akan turun cukup banyak harganya namun untuk C-HR penyesuaiannya sepertinya tidak akan banyak. Toyota ternyata 'mensubsidi' harga C-HR agar lebih terjangkau untuk masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Berkat insentif itu terlihat dari hasil penjualan C-HR hybrid yang lebih signifikan dibanding model lainnya. "70 persen C-HR yang terjual adalah model hybrid," ujarnya.
Hal ini sekaligus menepis anggapan kalau mobil C-HR hybrid tergolong mahal untuk segmennya, karena orang sering membandingkan mobil ini dengan Honda HR-V yang jauh lebih murah. "Padahal C-HR ini membuka segmen baru yang lebih niche," ujar pria penyuka ramen ini.
![]() |
Dalam aturan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) yang baru diteken mobil hybrid di bawah 3.000 cc memiliki pajak antara 2-8 persen tergantung konsumsi BBM dan emisi bahan bakarnya.
Untuk mobil hybrid dengan konsumsi BBM melebihi 23 km per liter mendapatkan pajak 2 persen, antara 18,5 sampai 23 km per liter pajaknya 5 persen dan untuk mobil dengan konsumsi BBM 15,5 sampai 18,4 km per liter pajaknya 8 persen.
(ddn/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?