Tanggapan BMW saat Gagal Jadi Mobil Dinas Jokowi

Tanggapan BMW saat Gagal Jadi Mobil Dinas Jokowi

Ridwan Arifin - detikOto
Rabu, 23 Okt 2019 21:15 WIB
BMW Seri 7 Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - BMW Group Indonesia sempat bersaing dengan Mercedes-Benz untuk menjadi salah satu mobil dinas yang dipakai Presiden, diketahui model yang ditawarkan untuk mobil Presiden adalah BMW Seri 7. Namun pada akhirnya Istana Kepresidenan kembali menjatuhkan pilihan kepada Mercedes-Benz.

Kendati gagal menjadi mobil dinas Presiden dan Wakil Presiden, BMW memakluminya sebab citra yang dibangun BMW saat ini belum senada dengan orang-orang yang duduk di kursi pemerintahan.


"Untuk brand BMW lebih diasosiasikan bukan dengan pemerintahan," ujar Director of Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Jodie mengatakan figur yang saat ini dekat dengan citra BMW lebih kepada sosok yang berkecimpung di dunia hiburan.

"Secara global itu kita lebih diposisikan sebagai kendaraan yang memang dipakai oleh orang-orang yang dipakai oleh influencer, artis, film-film hollywood, hotel chain, kalau di Indonesia kita bisa bilang opinion leader, jadi lebih ke arah sana, kita bukan positioning ke arah pemerintahan," kata Jodie.


Selain menyasar konsumen yang berbeda, Jodie menggambarkan diferensiasi produk BMW untuk membangun brand positioning, kebanyakan konsumennya adalah pengemudi yang ingin benar-benar mengendarai mobilnya sendiri atau tanpa sopir.

"BMW tergantung dari positioning, karena BMW itu share driving pleasure untuk mereka pemerintahan biasa mereka duduk di belakang, kalau untuk mereka influencer, memang leader mereka masih menikmati sensasi dibalik kemudi," kata Jodie.

"Setiap brand punya positioning masing-masing, ada di luar pemerintahan sangat dekat dengan brand tertentu dan itu sudah dibawa sejak dahulu kala, memang positioning-nya dari awal mobil kepresidenan sudah pasti brand tersebut," ungkap Jodie.


(riar/lth)

Hide Ads