Berita Populer: Mobil Sandiaga Vs Deddy Corbuzier, Mobil Listrik SMK

Berita Populer: Mobil Sandiaga Vs Deddy Corbuzier, Mobil Listrik SMK

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 16 Okt 2019 07:44 WIB
Berita Populer: Mobil Sandiaga Vs Deddy Corbuzier, Mobil Listrik SMK
Foto: Instagram @sandiuno
Jakarta - Sandiaga Uno membandingkan mobilnya dengan mobil listrik milik Deddy Corbuzier. Seperti diketahui, Deddy Corbuzier baru saja membeli mobil listrik Tesla Model 3.

Di instagramnya, Sandiaga Uno mengakui mobil Nissan Grand Livina miliknya kalah keren dari mobil listrik Tesla Model 3 milik Deddy Corbuzier. Pengusaha berusia 50 tahun itu, baru saja berpose dengan Deddy Corbuzier sambil membandingkan koleksi mobil miliknya.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berita soal mobil Sandiaga Uno vs mobil Deddy Corbuzier menjadi berita populer otomotif, Selasa (15/10/2019) kemarin. Selain berita itu, salah satu berita populer otomotif lainnya adalah anak SMK Kudus yang membuat mobil listrik.

Sebagai solusi pembelajaran di sekolah dan mengurangi polusi udara akibat gas buang kendaraan, siswa SMK NU Maarif Kabupaten Kudus berinovasi merancang sebuah mobil listrik. Tak tanggung-tanggung kapasitas mesinnya mencapai 15 kilowatt (KW) sampai 30 KW.

Mobil listrik bernama Ev-Green atau kendaraan listrik berbasis hijau. Kendaraan ini ini merupakan hasil inovasi oleh guru dan siswa SMK jurusan teknik kendaraan ringan otomotif (TKRO). Kendaraan ini masih butuh banyak penyempurnaan lebih lanjut.

Lebih lengkapnya, berikut lima berita populer otomotif selama Selasa (15/10/2019).
Selera otomotif setiap orang berbeda-beda, setidaknya hal ini yang sedang tergambar dari galeri foto instagram Sandiaga Uno.

"Bro @mastercorbuzier, mobil lo boleh lebih keren, tapi followers gue di instagram masih lebih banyak," tulis Sandiaga Uno, seperti dilihat detikcom.

Memang terlihat dalam foto, Deddy Corbuzier, Sandiaga Uno beserta anaknya bergaya di depan dua merk mobil yang berbeda, yakni Nissan dan Tesla. Tampak di belakangnya ada mobil Deddy Corbuzier yakni sebuah Tesla Model 3 dan mobil Nissan Grand Livina milik Sandiaga Uno.

Dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Sandiaga Uno yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dan mencalonkan diri sebagai wakil presiden ini tercatat memiliki dua koleksi mobil.

Kedua mobil Sandi yang terdaftar dalam LHKPN adalah Nissan Grand Livina tahun 2013 dengan nilai taksiran Rp 100 juta, sementara satu lagi adalah Nissan X-Trail tahun 2015 senilai Rp 225 juta.

Seperti yang diketahui salah satu artis yang sudah mendapatkan unit Tesla Model 3 adalah Deddy Corbuzier. Beberapa waktu yang lalu, lewat postingan di akun instagramnya, Deddy mengungkapkan kebahagiannya setelah mendapatkan mobil murni listrik Tesla Model 3 dengan kelir midnight silver.

Mobil Tesla Model 3 saat ini masuk melalui importir umum. Deddy Corbuzier sendiri diketahui membelinya dari Prestige Image Motorcars. Sementara banderolannya dipatok lebih dari Rp 1 miliar.

Siswa SMK NU Maarif Kabupaten Kudus membuat penggerak listrik untuk mobil bernama Ev-Green. Menurut Masrukin, guru sekaligus penanggung jawab jurusan TKRO, nama Green mengacu dari warna dinding sekolahnya yang berwarna hijau.

Menurut dia, pihaknya memang sengaja berinovasi membuat mobil listrik untuk mengaplikasikan ilmu pelajaran di sekolah. Selain juga sebagai bentuk kolaborasi satu sama lain pembelajaran siswa.

"Kami mengembangkan mobil listrik ini berdasarkan dari pengembangan pembelajaran yang disebut dengan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics). Sekolah ini mendapatkan amanat dari Direktorat Kementerian Pendidikan yakni sekolah pembelajaran dengan model STEM," kata Maskurin kepada media di sekolahannya di Jalan Jepara Prambatan Lor, Kudus, Selasa (15/10/2019).

"Di sana ada kolaborasi beberapa pelajaran yang di dalamnya harus mewujudkan suatu produk. Kami memutuskan untuk membuat karya dari siswa, sekaligus proses belajar siswa berupa mobil listrik," bebernya.

Dia mengemukakan alasan pembuatan mobil listrik karena dengan Ev-Green, ada banyak perhitungan, dari perhitungan rekayasa engineering, dan lainnya. Dengan kapasitas atau kekuatannya mencapai 15 KW-30 KW.

"Ada dinamo listrik, dan kekuatannya. Karena kita menggunakan banyak perhitungan, termasuk daya kendaraan, daya yang digunakan kita putuskan menggunakan kekuatan 15 KW-30 KW," imbuhnya.

Dia menjelaskan pada mobil ini, dilengkapi dengan pengontrol atau controller. Kegunaannya untuk mengontrol kecepatan serta perubahannya. "Ini kekuatan mobil listrik ini supaya kekuatan bisa bekerja dengan baik, telah dilengkapi dengan controller. Di mana itu mengantisipasi tingkat kecepatan, sekaligus perubahan dari smooth sampai ke kecepatan putaran tinggi," terang Masrukin.

Dia menerangkan soal kecepatan mobil. Sejauh ini pihaknya masih terus melakukan riset soal kecepatan. Karenanya pihak sekolah masih terus mencari cara agar bisa akurat perhitungannya.

"Kecepatan mobil ini tahapan riset. Kami masih mencari beberapa cara agar bisa mengukur secara akurat, tepat, berapa kecepatan maksimal. Dari uji coba sementara, bisa 50-60 km per jam tidak masalah. artinya masih bisa di-up (ditambah) andai kata dengan jalan umum dan longgar, saya yakin bisa di-up 100 km per jam," jelas dia.

Ke depan, kata dia, pihaknya juga akan merencanakan membuat charging untuk mobil listrik agar tahan lama dan awet. Sehingga bisa stabil daya listriknya.

"Pengembangan agar stabil dan tahan lama kita rencanakan buat charging agar tahan lama dan compatible dengan mobil ini. Kita kolaborasi juga dengan disiplin ilmu. Terakhir kita coba uji sementara baru tahapan puluhan kilometer. Nanti kita terapkan 75 volt, ketemunya bisa 100 km per jam. Low baterinya tidak nol, tapi 20 persen. Mobil bisa nempuh 200 km sekali pengisian listrik," tandas Masrukin didampingi Tim Pelaksana Raditya Nugraha dan satu di antara siswa perancang, Dimas Raffi Syechan.

Selanjutnya, kata dia, pihak sekolah akan membuat beberapa unit mobil listrik, guna kepentingan mobilisasi sekolahnya serta tidak menutup kemungkinan untuk masyarakat sekitar.

"Riil atau aktualnya, kami akan membuatnya untuk kepentingan sekolah dan masyarakat. Kami rencanakan untuk kepentingan mobilitas di sekolah dan bisa juga dibantukan masyarakat sekitar. Biaya perakitan non-unit kita bisa habiskan Rp 60 juta. Belum termasuk baterai," imbuh dia.

"Tergantung baterai. Kalau baterai lithium bisa Rp 100 juta, kalau baterai A lite hanya puluhan juta. Kalau solar cell hanya untuk memenuhi sebagian proses charging namun 100 persen tidak. Karena kapasitas dari solar cell sendiri," pungkasnya.

Keterangan Dimas Raffi Syechan, seorang siswa yang ikut merancang mobil, pihaknya membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk membuat mobil listrik.

"Beda mobil listrik dengan mobil manual (non-listrik), mobil listrik ramah lingkungan, tidak polusi. Mobil listrik bisa nangulangi polusi," terang siswa asal Kabupaten Jepara ini.

"Adapun komponen mesin mobil pakai dinamo listrik 15 KW dan pakai controller juga. Dari dinamo kita tempelkan ke transmisi manual. Transmisi manual kita ubah jadi transmisi otomatis. Mobil ini segi perawatan ini lebih mudah. Hanya baterai, dan dinamo," terang Dimas.

TransJakarta kembali menggunakan bus merek China Zhongtong sebagai armadanya. Sebenarnya, bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini, melainkan telah tiba di Jakarta pada 2016. PT TransJakarta mengatakan pengadaan bus itu didasari kontrak 2013 dan kini dioperasikan atas putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

Sebagai armada TransJakarta, rekam jejak Zhongtong sempat tercoreng. Dalam catatan detikcom, bus setidaknya sempat terbakar pada tahun 2015 di Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Beruntung tak ada korban akibat kejadian tersebut. Bus Zhongtong diduga mengalami overheat pada mesin saat sedang beroperasi.

Padahal, bus tersebut baru tiga hari beroperasi di jalanan Ibu Kota. Sebelum beroperasi, bus sempat diservis selama sebulan.

Pihak TransJakarta mengatakan bagian turbo mesin kepanasan alias overheat. TransJakarta menampik bahwa terbakarnya bus disebabkan korsleting listrik.

Dalam laman resminya Bus Zhongtong menggendong mesin berkapasitas 11.051 cc dengan turbo intercooling dan pendingin air. Tenaga maksimalnya tembus 455 daya kuda dengan torsi maksimal 1.373 Nm.

Selain pernah terbakar, bus Zhongtong juga membuat mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kapok. Pada tahun 2015, bus Zhongtong ini heboh karena bus ini jadi objek korupsi.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono dihukum 13 tahun penjara dalam kasus pengadaan bus TransJakarta pada tahun 2012 dan 2013.

Foto-foto yang diduga Toyota Yaris 2020 tersebar di dunia maya baru-baru ini. Toyota Yaris versi penyegaran itu disebut-sebut akan diluncurkan di pameran Tokyo Motor Show (TMS) 2019, di penghujung bulan ini.

Secara garis besar, Toyota Yaris 2020 mendapat ubahan signifikan di area fascia-nya. Bentuk grille sekarang terlihat lebih besar. Yaris 2020 menggunakan lampu LED, dilengkapi dengan DRL. Dan untuk lampu kabutnya dibuat lebih minimalis.

Ubahan juga dilakukan di bagian buritan. Toyota Yaris 2020 kini dilengkapi lampu LED, lengkap dengan reflektor panjang yang menyambung. Mirip seperti konsep yang ada di Honda BR-V.

Yang menarik lagi, kesan crossover pada hatchback pesaing Honda Jazz ini makin terasa berkat penggunaan bemper belakang yang besar. Selain itu, area difuser juga ditinggikan, sehingga menambah kesan sporty.

Toyota Yaris 2020 juga akan mendapatkan pelek palang dengan motif baru. Model ini masih mempertahankan antena shark fin, dan desain atap yang seolah melayang (floating roof).

Memang tidak ada kepastian saat ini dari Toyota Astra Motor (TAM) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Toyota di Indonesia, akan segera meracik MPV mereka seperti Toyota Avanza dan Toyota Innova jadi hybrid.

Meski demikian, di satu sisi Toyota Astra Motor (TAM) juga tidak menutup kemungkinan melihat peluang Toyota Avanza dan Innova berubah menjadi hybrid. Akankah Toyota menyulap MPV andalan mereka di Indonesia ini menjadi hybrid?

Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, di Bali menjelaskan, segmen yang sangat seksi dan kerap dipilih pengendara di Indonesia menjadikan MPV sangat mungkin untuk dijadikan hybrid.

"Kalau kita lihat segmen bawah itu kan ada Multi Purpose Vehicle (MPV) (tidak hanya untuk kelas menengah ke atas seperti Toyota Alphard-Red), Selain itu ada model SUV (sport Utility Vehicle (SUV) di Toyota Rush," kata Anton.

"Terus terang kita lihat potensinya bagus, kemudian kita pelajari dan study seperti apa bisa mensupport memenuhi kebutuhan konsumen terkait hybrid," tambah Anton.

Dari hal tersebut, Anton kembali menegaskan Toyota sangat ingin memenuhi kebutuhan pencinta otomotif Indonesia. Tak terkecuali untuk bisa melahirkan kendaraan hybrid terbaik.

"Keinginan ada (untuk bisa mensulap Avanza dan Innova menjadi hybrid-Red) tapi waktunya kapan kita tidak tahu. Dan kesiapan konsumen juga jadi pertimbangan. Karena potensinya, market dan komlosisinya itu besar. Kalau kita ngomong medium low itu kan komposisinya 70 persen, dan saat ini kita bermain di medium up marketnya 20-30 persen," ujar Anton.

"Kesempatan sih selalu ada, dibandingkan semua segmen kita siap saja (untuk mengubah MPV menjadi hybrid-Red)," tututp Anton.


Hide Ads