Kendati begitu, hal ini tak menyurutkan salah satu pemain baru dalam produk bahan bakar dari Inggris, British Petroleum (BP) masuk ke Indonesia. Baru berusia satu tahun di Indonesia, mereka menilai masih ada banyak ruang untuk memberikan pilihan baru akan kebutuhan bahan bakar kendaraan.
"Pada dasarnya tidak ada yang menjadi konflik antara apa yang sekarang kita lakukan. Kita juga develop di negara lain namun tentunya ada proses sendiri," kata Dealer Development Manager BP, Benny Oktaviano saat ditemui detikcom di AKR Tower, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (11/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melihat keberadaan kendaraan bermotor berbahan bakar fosil masih sangat tinggi di Indonesia. Sampai saat ini pun memang masih asing terlihat kendaraan tanpa asap di jalanan Indonesia.
"Sekarang yang kita lihat yang konvensional masih sangat tinggi dan memang hanya itu yang sekarang ada di market," tambah Benny.
Baca juga: BBM Asal Inggris Dijual di RI, Apa Bedanya? |
Meski tetap kukuh menawarkan bahan bakar di Indonesia, ia juga mengakui bahwa ketersediaan cadangan minyak dunia terbatas. Menurutnya wajar saja ada alternatif lain dalam kebutuhan akan energi.
"Itu hal yang sangat wajar bagaimanapun fuel berasal dari fosil dan dari dulu orang mencari alternatif pasti ada keterbatasannya," pungkasnya.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?