Mahasiswa Ponorogo Bikin Mobil Listrik, Sekali Cas untuk 120 Km

Mahasiswa Ponorogo Bikin Mobil Listrik, Sekali Cas untuk 120 Km

Charolin Pebrianti - detikOto
Senin, 07 Okt 2019 11:01 WIB
Ketua Tim Mobil Listrik Krisna Slamet Rasyid. Foto: Charolin Pebrianti
Ponorogo - Tujuh orang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo berinovasi membuat mobil listrik. Tujuannya untuk mengurangi polusi kendaraan bermotor.

Mobil listrik yang dinamai "Warok v1.1" ini juga telah ikut berlomba dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) di Universitas Negeri Malang pada 24 September 2019 lalu dan menyabet juara satu kategori Best Video dalam presentasi terbaik untuk desain mobil.

Ketua Tim Mobil Listrik, Krisna Slamet Rasyid, mengatakan prototipe mobil listrik buatannya ini dibuat selama 2 tahun terakhir dengan biaya mencapai Rp 100 juta. Meski begitu, mobil ini dinilai layak digunakan di jalan umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahasiswa Ponorogo Bikin Mobil Listrik, Sekali Cas untuk 120 KmFoto: Charolin Pebrianti


"Perlengkapan kendaraan, mulai dari sabuk pengaman, lampu utama, sein, spion dan klakson lengkap seperti mobil pada umumnya," tutur Krisna saat ditemui detikcom, Senin (7/10/2019).



Krisna menambahkan mobil ini menggunakan tenaga baterai lithium ion dengan kapasitas 20 Ah 48 Volt ini mampu menempuh jarak sampai dengan 120 kilometer dengan kecepatan 60 kilometer per jam.

"Mobil ini hanya butuh waktu 2,5 jam untuk mengisi daya baterai karena menggunakan sistem fast charging," terang dia.

Motor listrik yang ia gunakan, lanjut Krisna, dipilih jenis Brushless Direct Current Motor (BLDC). Sebab, lebih minim perawatan serta bisa digunakan untuk kecepatan tinggi.

Mahasiswa Ponorogo Bikin Mobil Listrik, Sekali Cas untuk 120 KmFoto: Charolin Pebrianti


Krisna menambahkan dalam proses pembuatannya, tim juga pernah menemui kesulitan terutama dalam pengembangan controller pada mobil listrik tersebut. Sehingga dari beberapa kali percobaan masih sering terbakar pada bagian controllernya.



"Semua tim kami dasarnya memang jurusan teknik mesin, jadi agak kesulitan untuk perangkat elektronik dan softwarenya," ujarnya.

Krisna menjelaskan keunggulan mobil ini, pengemudi bisa keluar hanya dalam waktu 2 detik. Padahal dalam ketentuan lomba, waktu pengemudi keluar dalam 5 detik.

Krisna berharap bisa mengembangkan mobil listriknya agar bisa ikut dalam kompetisi mobil listrik dalam skala internasional dan bisa diproduksi secara masal. "Semoga bisa lebih menyempurnakan lagi mobil konsep listrik ini sehingga bisa segera untuk diproduksi masal," pungkasnya.


(rgr/dry)

Hide Ads