Lalu, apakah Royal Enfield Indonesia tidak tertarik untuk memasarkan juga model Thunderbird bermesin 350 cc, dengan harga lebih terjangkau?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Saat ini kami masih fokus terhadap apa yang kami pasarkan. Ada model klasik, Himalayan, dan Twins," kata Country Manager Royal Enfield Indonesia Irvino di Jakarta.
Ditambahkan Business Head APAC Royal Enfield Vimal Sumbly, strategi bisnis Royal Enfield di Indonesia saat ini adalah, dengan model yang sedikit, tetapi bisa menjual banyak.
"Hari ini fokus kita, memberikan segalanya untuk kustomer klasik, memberikan segalanya untuk kustomer Himalaya, dan memberikan segalanya untuk kustomer Twins. Setelah itu tercapai, kami yakin akan bisa membawa lebih banyak produk," ujar Vimal.
Saat ini Royal Enfield Indonesia memasarkan beberapa model, antara lain Interceptor, Continental GT, Himalayan, Rumbler, Classic, dan Bullet.
Di level global, Royal Enfield mengklaim telah mengalami pertumbuhan penjualan sebanyak 16 kali lipat sejak 8 tahun terakhir. Pada 2010, Royal Enfield menjual 50.000 motor dan pada periode 2018-2019 merek ini mengklaim telah menjual 820.000 unit motor.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah