Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Ditjen ILMATE Kemenperin, Putu Juli Ardika menegaskan hal itu.
"Itu tidak akan pengaruh apa-apa, karena sebenarnya yang program LCGC ini atau program KBH2, itu ada faktor kenaikan pada inflasi dan sebagainya, sekarang ini inflasinya dikurangi, masuk yang ini, jadi tidak akan berpengaruh," jelas Putu saat ditemui dalam Indonesia Modification Expo (IMX) 2019 di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain inflasi, faktor lain yang menurutnya seimbang dengan kenaikan pajak LCGC adalah pengembangan teknologi dan peningkatan fitur keamanan. "Di aturan itu ada tiga disesuaikan harganya, karena yang pertama fitur keamanan, jadi pasang airbag yang kedua itu adalah karena teknologi yang dulu manual (jadi) matic, yang ketiga ini karena pengaruh-pengaruh inflasi, pengaruh kurs dan lain-lainnya, tapi semua itu bisa dicerminkan oleh inflasi," papar Putu.
Dengan demikian ia menyimpulkan harga mobil LCGC masih terjangkau untuk pasarnya. Lalu ia juga menambahkan bahwa daya beli pasar Indonesia juga telah mengalami peningkatan.
"Tetap terjangkau, sebenarnya daya belinya itu sudah dihitung. Karena memang ada inflasi, nilai inflasinya yang turun. intinya tidak begitu banyak signifikan lah, alamiah saja," tukasnya.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Harga Asli BBM Pertalite Dibongkar Menkeu Purbaya, Bukan Rp 10 Ribu!