Setelah tiga hari masa pemberlakuan apakah sudah bisa diketahui dampaknya terhadap perbaikan kualitas udara di DKI Jakarta?
"Hasil dari kebijakan perluasan belum bisa dievaluasi langsung ya. Karena perlu waktu. Untuk perbandingan 3 bulan sebelum pelaksanaan dan 3 bulan saat dilaksanakan nanti baru akan kelihatan, efektifitas dari kebijakan ganjil-genap tadi," ungkap Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), Ahmad Safrudin, di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (12/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan dari dampak perluasan ganjil-genap terhadap perbaikan kualitas udara DKI Jakarta, dari pengamatan di situs AirVisual, terlihat peringkat Indonesia terus turun. Hari ini, Kamis (12/9/2019) kualitas udara di Jakarta sempat menyentuh peringkat 4, pada pukul 12.02 WIB.
Dikatakan Safrudin, perluasan ganjil-genap akan bisa efektif menurunkan tingkat pencemaran udara di DKI Jakarta. "Prediksi saya, tingkat polusi udara di Jakarta bisa turun 28 sampai 46 persen dengan adanya perluasan ganjil-genap ini," jelasnya.
Safrudin menyarankan agar pemerintah konsisten dalam menerapkan program ini. Sebab, kebijakan ini menawarkan dampak yang besar terhadap perbaikan kualitas udara di Jakarta.
"Programnya harus konsisten dijalankan, dan dalam konteks penegakan hukum juga harus konsisten, supaya memberikan efek jera kepada para pelanggar," terang Safrudin.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?