Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto saat bertemu dengan wartawan di Makassar, Selasa (10/9/2019) malam.
"Kita akan coba mengawinkan prinsipal Esemka dengan komponen makers. Sudah dinyatakan ada LoI (Letter of intent) seperti sasis, sekarang mereka sudah coba dengan PT Inka, beberapa brand lain siap buat sasis karena sasis ada yang masih dilas, sebenarnya bisa dibangun utuh tanpa dilas. Begitu juga dengan komponen universal lain seperti ban dan baterai," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk komponen mobil yang krusial seperti mesin, Harjanto mengatakan Esemka masih mengimpor transmisi dan axle. "Ini sudah diupayakan vendor lokal yang mampu suplai komponen. Contohnya blok silinder mereka sudah coba di Solo, cuma memang masih ada corrosivity, itu masalah di casting design dan bahan baku, beberapa industri sudah bisa silinder blok, sehingga kita harapkan ke depan engine ini bisa lokalisasi," ujarnya.
Ketika ditanya Esemka mengimpor dari negara mana, Harjanto mengatakan pihaknya kurang mengetahui detail, karena hanya Esemka yang tahu.
"Impornya dari mana tanya mereka karena impornya part by part tidak lewat kita karena mereka masih bayar bea masuk beberapa mungkin mereka dari mana-mana sources-nya. Intinya begini industri itu sekarang kita global chain itu kan industri harus efisien, dari mana pun partnya datang sepanjang itu membangun nilai tambah dalam negeri nggak masalah kalau bisa lokalisasi lebih baik, kita akan dorong," ujarnya.
(ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP