Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu, Esemka masih bisa memiliki kesempatan untuk bisa bersaing dengan pabrikan otomotif di Indonesia.
Baca juga: Bukan Mobnas Esemka |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Tapi jika Esemka mampu memenuhi sejumlah hal mereka pasti akan mampu bertahan, salah satunya adalah layanan purnajual.
Layanan purnajual ini meliputi beberapa hal, yaitu Esemka tentunya harus menyiapkan dengan baik showroom, aftersales service atau layanan ke konsumen setelah melakukan pembelian produk, serta jaminan ketersediaan sparepart atau onderdil.
Baca juga: Presiden Bisa Pakai Mobil Esemka? |
"Yang notabene sudah kuat brand image-nya di masyarakat dengan keandalan yang proven plus dukungan 3S (sales, service, spareparts) yang solid. Plus harga jual second yang stabil," ujar Yannes.
Perihal lain yang disoroti, kemunculan Esemka yang diterpa isu mirip dengan mobil China, yakni Bima dengan Changan. Menanggapi hal tersebut, pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu mengaku tidak heran dengan munculnya isu miring.
"Dalam environment business sekarang hal tersebut semakin biasa. Intinya, kolaborasi industri multinasional semakin cair di lintas negara," kata Yannes.
(riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?