Dalam kesempatan wawancara dengan tim detikcom beberapa tahun lalu, kecintaan Gunadi pada dunia otomotif juga sampai soal busana yang dikenakannya. Gunadi suka dengan dasi yang bercorak mobil dan motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tanggung-tanggung, Gunadi pun membeberkan, kecintaannya pada dasi bercorak mobil dan motor ini sudah membuat koleksinya bertumpuk hingga ratusan dasi. Semuanya didominasi dengan warna biru.
"Ini sebagai identitas saja, masak saya pasang garpu, tidak ada hubungannya dong," katanya tertawa.
Koleksi dasi mobil dan motornya, biasanya ia banyak peroleh dari berbagai kunjungannya ke luar negeri. Ia memburu dasi-dasi khusus tersebut tidak di mal-mal melainkan pedagang-pedagang. Dikatakannya khusus untuk dasi motif motor relatif lebih sulit mencarinya dibandingkan dasi mobil.
Untuk soal harga dasinya, ia tidak membeli dasi dengan harga yang mahal-mahal, pria yang murah senyum ini mengatakan umumnya ia membeli dasi bercorak mobil dan motor mulai dari ribuan sampai ratusan ribu rupiah saja.
"Nggak sampai jutaan. Murah-murah sih yang penting identitas. Kalau batik saya jarang pakai. Lebih senang pakai jas, tapi yang penting produk buatan dalam negeri kan? Dari sepatu sampai rambut loh," serunya tertawa.
Gunadi meninggal dunia petang tadi di RS Mitra Kelapa Gading, Jakarta. Dia meninggal karena sakit. "Beliau ikut memperjuangkan industri sepeda motor nasional di tingkat ASEAN, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan sepeda motor di Indonesia," kenang Ketua AISI Bidang Niaga Sigit Kumala.
(ddn/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah