Kemenperin Gaet Jepang untuk Demonstrasi Kendaraan Listrik

Kemenperin Gaet Jepang untuk Demonstrasi Kendaraan Listrik

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 28 Agu 2019 16:32 WIB
Kempenrin Foto: Rizki Pratama/detikOto
Jakarta - Dalam rangka mensosialisasikan kendaraan listrik di Indonesia, Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan New Energy and Indsutrial Development Organization (NEDO) Jepang. Kerja sama ini berfokus pada penggunaan baterai swaping di ekosistem kendaraan listrik Indonesia.

Demonstrasi ini dilakukan di dua kota, yakni Bandung dan Denpasar yang mana menyediakan 40 pusat penggantian baterai motor listrik. 30 fasilitas penggantian akan berada di Bandung, Jawa Barat sedangkan 10 lagi di Denpasar, Bali.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proyek ini melibatkan 300 unit motor listrik dengan ketersediaan 1.000 pak baterai.

Kemenperin kerjasama dengan Motor listrik HondaKemenperin kerjasama dengan Motor listrik Honda Foto: Rizki Pratama/detikOto


"Ruang lingkupnya pertama untuk mengetahui tingkat efektivitas kendaraan listrik baterai. Kedua proyek studi menganalisa kendaraan listrik dan battery sharing. Proyek ini akan melibatkan 300 unit motor listrik dan 1000 unit baterai, dan 40 stasiun swap battery," papar Direktur Jenderal Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika, Harjanto saat dalam acara The Demonstration Project to Increase Energy Efficiency Through Utilization of Electric Vehicle and Mobile Battery Sharing di Gedung Kemenperin, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).



Executive Director NEDO, Takashi omote yang juga hadir menambahkan bahwa proyek ini akan mengenalkan sebuah model bisnis baru seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik.

Tempat pengisian bateraiTempat pengisian baterai Foto: Rizki Pratama/detikOto


"Proyek ini sendiri dalam pengisian baterai dilakukan dengan sharing system adalah bentuk baru bisnis, dan ini sendiri di Indonesia dan Asia Tenggara akan memegang peranan penting nantinya," tambah Omote.



Demonstrasi ini disambut baik oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Hal ini akan mendorong perkembangan infrastruktur kendaraan listrik untuk mencapai target elektrifikasi dari Perpres kendaran listrik.

"Proyek ini merupakan bisnis model baru diharapkan bisa terus dikembangkan mempermudah infrasyruktur yang diperlukan," kata Airlangga.


(rip/lth)

Hide Ads