Orang Kaltim Beli Mobil di Jakarta karena Murah

Orang Kaltim Beli Mobil di Jakarta karena Murah

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 22 Agu 2019 15:50 WIB
Mobil di Kalimantan. Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Pemerintah kabarnya telah menetapkan Ibu Kota baru Negara Republik Indonesia. Provinsi Kalimantan Timur telah dipilih menjadi Ibu Kota selanjutnya setelah Jakarta. Pindahnya Ibu Kota tentu diharapkan bisa ada kesetaraan seperti harga mobil.

Harga mobil bekas di Kaltim disebut-sebut mahal. Hal itu membuat warganya justru masih mengincar untuk membeli mobil di Jakarta.

"Kami lebih suka jauh-jauh beli mobil ke Jakarta," ujar Yusuf, warga Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, yang detikcom temui beberapa waktu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Yusuf mengutarakan kalau orang Kalimantan lebih memilih terbang jauh ke Jakarta daripada harus membeli mobil bekas di sana karena harga jual lebih murah. Selain itu, pilihan mobil yang ditawarkan di Jakarta juga lebih beragam.

"Kalau beli di Jakarta bedanya bisa Rp 20 juta lebih murah daripada beli di Kalimantan, saya baru dapat Innova ini di Jakarta," ujar pria asli Bugis yang sudah lama menetap di Berau.

Begitu sudah mendapatkan mobil bekas idaman, mereka biasanya membawa sendiri mobil itu ke Kalimantan. Mobil dikirim melalui pelabuhan di Surabaya, kemudian dalam beberapa waktu bisa langsung sampai di garasi rumah.

"Ongkos ekspedisinya berkisar antara Rp 2 juta," ujarnya.



Hingga saat ini belum diketahui lokasi pasti Ibu Kota akan berpusat. Kaltim sendiri dipilih karena dianggap memiliki beberapa keunggulan. Berdasarkan dokumen rencana pemindahan ibu kota Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), keunggulan Kaltim antara lain dekat dengan dua bandara besar.

Kaltim dekat dengan akses jalan tol Balikpapan-Samarinda yang sepanjang 99,35 kilometer (km). Ketiga, Kaltim dekat dengan Pelabuhan Semayang Balikpapan. Keempat, Kaltim memiliki infrastruktur jaringan energi dan air bersih.

Kelima, Kaltim memiliki struktur demografi heterogen. Maksudnya, sebagian besar penduduk Kaltim merupakan pendatang, sehingga dapat lebih mudah menerima hal-hal baru atau juga bertemu dengan pendatang-pendatang baru lainnya. Perlu diketahui, dengan pemindahan ibu kota ke Kaltim maka sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Jakarta juga turut pindah ke Kaltim.


Keenam, lokasi delineasi Kaltim dilewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II di sekitar Selat Makassar. Keunggulan tersebut membuat Kaltim bebas dari bencana alam seperti gempa bumi dan kebakaran hutan.

Ketujuh, letak Kaltim tidak berbatasan langsung dengan batas negara. Terakhir, Kaltim memiliki ketersediaan lahan dengan status Area Penggunaan Lain (APL), hutan produksi dengan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan hutan produksi yang bebas konsesi, keunggulan ini menjadi bekal pemerintah untuk mempermudah pengadaan lahan ibu kota baru.


(dry/lth)

Hide Ads