Sementara untuk ekspor komponen CKD, sepanjang 2019 HPM sudah mengekspor komponen dengan meraup total nilai Rp 4 triliun dan Rp 1,2 triliun untuk ekspor CBU. HPM memiliki 11 negara tujuan ekspor komponen dan 2 negara tujuan ekspor CBU.
Dijelaskan Director Business Innovation and Sales & Marketing HPM Yusak Billy, ada beberapa faktor yang membuat angka ekspor mobil-mobil buatan Honda tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Penjualan Mobil Honda Moncer Lagi, Naik 84% |
"Kita (ekspor-Red) ada 11 negara 12 model ya. Jadi dari awal, stimulusnya pemerintah, kita komit dengan aturan itu dan ada mandatori lokalisasi, kita ikuti semua," kata Yusak, di Kementerian Perindustrian, belum lama ini.
Faktor lainnya yang turut memberi pengaruh adalah berkat adanya pengembangan produk baru melalui satu platform. Seperti diketahui, HPM bisa mengembangkan model low MPV dan low SUV dari satu basis mobil.
"Volume berkembang, model baru kita kembangkan, kita kembangkan ke Mobilio dan BR-V dengan platform yang sama, volume besar competitiveness (daya saing) jadi lebih baik. Base on ini, kita bisa lakukan ekspor ke mana-mana," terang Yusak.
HPM sendiri berencana untuk terus meningkatkan ekspor CBU dan komponen ke negara-negara Asia Pasifik dan secara global. HPM sendiri diklaim menempati peringkat bisnis nomor satu di ASEAN dan peringkat enam di dunia bagi Honda Global.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah