RI Mau Loncat ke B50, Ini Kata Produsen Mobil

RI Mau Loncat ke B50, Ini Kata Produsen Mobil

Ridwan Arifin - detikOto
Kamis, 15 Agu 2019 21:35 WIB
Biosolar Foto: Achmad Dwi Afriyadi
Jakarta - Penggunaan bahan bakar biodiesel B20 belum setahun diterapkan, namun Presiden Joko Widodo ingin RI loncat langsung ke B30 dan B50. Rencananya, akhir tahun 2020 langsung tancap gas mencampur solar separuh dengan minyak sawit.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara menyebut tidak masalah dengan arah kebijakan tersebut. Berkaca dari implementasi B20, tidak masalah bagi mesin diesel.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya sudah berlaku dari tahun lalu 2018 yaitu B20 diwajibkan dan sejauh ini berjalan aman-aman saja. Bahkan beberapa bulan lalu sudah mulai melakukan uji jalan B30 sambil kita mengarah ke B50 dan sebagainya," ujar Kukuh dalam seminar dengan tajuk "Menuju Daya Saing Industri Otomotif di Indonesia" di Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Lebih lanjut Kukuh mengatakan fokus pengembangan biodiesel dengan melakukan pencampuran bahan bakar fossil dan bahan nabati tanpa harus merubah spesifikasi.



"Pada waktu peluncuran uji jalan B30 Kementerian ESDM mengatakan kita fokusnya adalah melakukan blending bahan bakar fosil dengan nabati," jelas Kukuh.

"Di mana blending-nya itu memenuhi persyaratan yang ada sehingga tidak perlu melakukan perubahan," ujar Kukuh

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan rapat terbatas (ratas) bersama beberapa menteri kabinet kerja. Kali ini, dirinya membahas mengenai evaluasi pelaksanaan program mandatori biodiesel 20% (B20).

Dalam pembukaan ratas, Jokowi bilang bahwa pada Januari 2020 pelaksanaan program biodiesel sudah mencapai 30% dan akhir tahun depan meningkat lagi menjadi B50.

"Saya juga ingin agar B20 ini nanti pada Januari 2020 itu sudah pindah ke B30, dan selanjutnya di akhir 2020 sudah meloncat lagi ke B50," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Senin (12/8/2019).


(riar/ddn)

Hide Ads