Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara menyebut tidak masalah dengan arah kebijakan tersebut. Berkaca dari implementasi B20, tidak masalah bagi mesin diesel.
Baca juga: Jokowi: Akhir 2020 Kita Loncat ke B50 |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut Kukuh mengatakan fokus pengembangan biodiesel dengan melakukan pencampuran bahan bakar fossil dan bahan nabati tanpa harus merubah spesifikasi.
Baca juga: Mulus, B30 Lolos Uji Coba Penghidupan Mobil |
"Pada waktu peluncuran uji jalan B30 Kementerian ESDM mengatakan kita fokusnya adalah melakukan blending bahan bakar fosil dengan nabati," jelas Kukuh.
"Di mana blending-nya itu memenuhi persyaratan yang ada sehingga tidak perlu melakukan perubahan," ujar Kukuh
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan rapat terbatas (ratas) bersama beberapa menteri kabinet kerja. Kali ini, dirinya membahas mengenai evaluasi pelaksanaan program mandatori biodiesel 20% (B20).
Dalam pembukaan ratas, Jokowi bilang bahwa pada Januari 2020 pelaksanaan program biodiesel sudah mencapai 30% dan akhir tahun depan meningkat lagi menjadi B50.
"Saya juga ingin agar B20 ini nanti pada Januari 2020 itu sudah pindah ke B30, dan selanjutnya di akhir 2020 sudah meloncat lagi ke B50," kata Jokowi di kantor Presiden, Jakarta, Senin (12/8/2019).
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah