Esemka Bukan Mobil Nasional, Harap Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Round-Up

Esemka Bukan Mobil Nasional, Harap Tak Dikaitkan dengan Jokowi

Dina Rayanti - detikOto
Rabu, 14 Agu 2019 07:39 WIB
Esemka Bukan Mobil Nasional, Harap Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Foto: Ragil Ajiyanto
Jakarta - Timbul tenggelam selama belasan tahun, nama Esemka kini kembali muncul ke permukaan. Pihak Esemka yang selama ini bungkam juga mulai membuka suara terkait mobil yang sering dikaitkan dengan nama Joko Widodo itu.

Esemka yang digarap oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) berharap bisa meluncurkan mobilnya dalam waktu dekat.

Esemka sendiri telah menyiapkan sebuah pick-up sebagai mobil perdananya di Tanah Air. Esemka juga sekaligus menepis julukan sebagai mobil nasional yang selama ini disematkan kepadanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut selengkapnya dalam rangkuman berita otomotif terpopuler yang telah dihimpun detikcom.
Buat masyarakat Indonesia yang penasaran akan wujud mobil Esemka, harap sedikit bersabar. Dalam waktu dekat mobil Esemka bakal muncul ke permukaan. Setelah ditunggu-tunggu, pihak Esemka akhirnya perlahan-lahan mulai menunjukkan dirinya.

Meski begitu, pihak Esemka masih merahasiakan kapan mobil bisa muncul di pasaran dan bersaing dengan pabrikan Jepang hingga China yang terlebih dulu meramaikan pasar otomotif Tanah Air.

"Kita sedang berproses, kita akan inform apabila kita mau launching produk dan fasilitas," ujar Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Eddy pun menyampaikan Esemka sepenuhnya diproduksi di dalam negeri sekaligus menepis isu yang beredar di luaran selama ini. Sempat tersiar kabar mobil-mobil yang ada di pabrik Esemka Boyolali didatangkan dari China. Sesampainya di pabrik, mobil hanya dirakit saja oleh PT SMK.

Selain itu sempat juga tersiar kalau perusahaan Esemka mendapat suntikan dana dari China. Tapi hal itu semua dibantah oleh Eddy.

"Kita Esemka adalah manufaktur swasta nasional. Kita pure nasional, merah putih," lanjut Eddy.

Untuk mobil pertamanya, Esemka dikabarkan bakal merilis mobil pick-up Bima. Sebelumnya diberitakan detikcom, tampak dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2019 dua mobil Esemka tercatat di sana.

Kedua mobil itu adalah Garuda 1 dan Bima. Garuda 1 merupakan mobil penumpang yang masuk dalam kategori minibus, sedangkan Bima tergolong dalam kendaraan beban atau pick-up.

"Iya Bima benar," sebut Eddy.

Esemka sempat digadang-gadang bakal menjadi mobil nasional pertama di Indonesia. Hal itu muncul lantaran Esemka kala itu dirakit oleh siswa-siswa SMK dan dibuat di dalam negeri. Belasan tahun nama Esemka terdengar namun belum juga muncul wujudnya.

Hingga baru-baru ini banyak muncul spekulasi bahwa Esemka bakal meluncur dalam waktu dekat. Pabrik Esemka di Boyolali pun mulai menampakkan aktivitasnya. Terdapat mobil-mobil pick-up berjejer di halaman pabrik.

Pihak Esemka pun muncul dan mulai membuka suara. Muncul dan buka suara pertama kalinya Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya ogah kalau Esemka mendapat label yang cukup berat, mobil nasional. Namun Eddy menegaskan Esemka bakal diproduksi di Indonesia.

"Kami bukan mobil nasional, kami mobil produksi di Indonesia. Jadi jangan salah persepsi soal mobil nasional kan cukup luas pengertiannya," ungkap Eddy di Kantor Kementerian Perindustrianm Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Meski ogah disebut sebagai mobil nasional, Eddy menyebut Esemka telah menggunakan banyak komponen lokal dalam merakit mobil-mobilnya.

"Kita bukan mobil nasional, tapi kita produksi di Indonesia. Pure Indonesia. Kami harapkan kebanggaan kita merah putih itu," lanjut Eddy.

Menggunakan banyak konten lokal di dalam mobilnya, Esemka pun ogah mendapat keistimewaan khusus dari pemerintah. Seperti halnya pabrikan otomotif yang bermain dalam negeri, Esemka bakal mengikuti regulasi yang sudah dibuat oleh pemerintah.

"Kalau itu kami ikut regulasi aja, kami nggak mau special treatment kita ikutin regulasi normal-normal aja," ungkapnya.

Diakui Eddy saat ini mobil-mobil Esemka sudah melakoni Uji Tipe di Kementerian Perhubungan. Sebagai mobil perdananya, Esemka bakal merilis pick-up Bima.

"Udah, kita sebut Bima. Bima 1.3 L sama 1.2 L beda dari cc-nya sama size bak," pungkas Eddy.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengadakan pameran "Industri Pameran Otomotif" yang dihelat pada 13-14 Agustus 2019 di Kantor Kemenperin, Jakarta Selatan. Esemka menghadirkan salah satu mobil yang masih dalam status trial production atau produksi percobaan, yakni pikap Bima berikut dengan komponen lokal yang digunakan.

Dalam keterangan resminya, PT Solo Manufaktur Kreasi merakit mobil dengan tenaga kerja yang berasal dari lulusan SMK di wilayah Solo Raya dan Jawa Tengah.

"Esemka ini proses untuk berkarya membuat mobil, memang untuk proses awal kita reverse engineering dulu. Terus nanti cara bertahap kita akan modifikasi, 100 persen itu desain dari Indonesia. Ini sudah di angka 60-an persen," ujar salah satu Enginering PT Solo Manufaktur Kreasi, Fajar di Gedung Kemenperin, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).
"Yang tidak buatan Indonesia itu ring piston, kesulitan untuk bahannya. Kemudian ECU belum 100 persen dari Indonesia. Kemudian beberapa part yang sifatnya bahannya sulit di Indonesia ataupun peralatannya belum tersedia," sambung Fajar.

Untuk membangun mobil BIMA sampai saat ini Esemka telah menjalin kerja sama dengan perusahaan lokal sebagai pemasok suku cadang, antara lain:

Beberapa part yang digunakan pada mobil BIMA

- PT INKA: Tangki BBM, Chassis
- PT IMS + PT. Santoso Cipta Dian Prima: Grill
- PT. Armada Indah Agung Glass: Kaca Depan, Samping Kiri, dan Kanan, dan Kaca Belakang
- PT Nippres Energi Otomotif: Accu
- PT Selamat Sempurna: Fuel Filter dan Oil Filter
- PT Duta Nichrindo Pratama: Air Filter
- PT Bando Indonesia: Belt
- PT Gajah Tunggal: Ban
- Inkoasku: Velg
- ABC Bawen Karoseri: Jok
- PT Inka + ABC Bawen Karoseri: Bak/Kargo
- PT Karya Catur Manunggal: Knalpot
- PT Yogya Presisi Tekuitama Industri: Emblem
- Pertamina: Pelumas
- PT. Fuller Autoparts Indonesia: Alternater Assy & Starter Assy
- PT Indospring: Per Daun

Part yang akan digunakan BIMA

- PT Tokyo Radiator Selamat Sempurna: Radiator
- PT Anugrah Berkat Cahya Abadi & PT Dana Paint Indonesia: Cat
- Prasindo: Brake Shoes
- UD Adi Surya Gemilang: Engine Mounting
- Koperasi Batur Jaya: Drum Brake
- PT Samudera Luas Paramacitra: Per Daun dan Shockbreaker
- PT Usra Tampi: Dash Board & Steer Wheel
- PT Cikarang Perkasa: Blok Mesin dan Blok Transmisi
- PT Dasa Windu Agung: Head Lining
- Nggawangga Mitra Mulia: Ferro Casting.

Mobil Esemka sering dikaitkan dengan nama Joko Widodo. Bahkan Esemka juga sempat disebut sebagai 'kendaraan politik' mantan Wali Kota Solo itu. Saat menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi sempat menggunakan Esemka sebagai kendaraan dinasnya. Mobil Esemka yang sempat menjadi kendaraan dinas Jokowi itu diberi pelat nomor merah bertuliskan AD 1 A.

Jokowi bangga karena anak-anak SMK Surakarta dibantu oleh beberapa teknisi dari perusahaan besar mampu menggarap mobil Esemka.

Meski begitu, Jokowi juga telah menegaskan kalau tak ada kepentingan pribadi dirinya atas mobil Esemka. Menurutnya, sebagai produk dalam negeri yang digarap swasta Esemka harus didorong meskipun pemerintah tak memiliki andil dalam proses produksinya.

Hal senada juga diungkap oleh Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Eddy Wirajaya. Eddy mengungkapkan Esemka merupakan perusahaan swasta nasional dan tidak ada hubungannya dengan pemerintah maupun Jokowi.

"Jangan hubung-hubungkan dengan Pak Jokowi, kasihan Pak Jokowi. Selalu Esemka dihubungkan dengan Pak Jokowi, kasihan beliau," ungkap Eddy di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

Eddy juga mengutarakan bahwa Esemka saat ini berbeda dengan yang dulu ditangani oleh mantan kepala BIN A.M Hendropriyono. Hendropriyono beberapa waktu lalu memang sempat menangani Esemka. Namun kata Eddy, saat ini sepenuhnya Esemka berada di bawah naungan PT SMK.

"Kan dulu Pak Hendropriyono mengantar aja ke manufaktur, sebagai fasilitator jadi bagaimana ada investor mau bergabung sebagai swasta. (Sekarang) kita ada internal kita pemegang saham, yang penting lokal nasional, pure nasional," jelas Eddy.

Baca juga: Esemka: Kami Bukan Mobil Nasional

Esemka rencananya akan meluncurkan mobil pick-up sebagai produk perdananya meski masih dirahasiakan waktu peluncurannya. Pick-up dipilih Esemka sebagai salah satu strategi perusahaan dalam menghadapi ketatnya persaingan otomotif di Tanah Air.

"New comer otomotif kan harus punya strategi matang supaya kita tidak tergilas dengan existing kan," tutup Eddy.

Mobil Esemka bisa dibilang timbul dan tenggelam. Sehingga tidak salah jika ada yang berpendapat, kehadiran Esemka di Indonesia begitu misterius dan hanya hadir saat pemilu, dan menjadi kendaraan politik semata.

Namun hal ini dibantah tegas oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), sebagai Agen Pemegang Merek mobil Esemka. Di Hotel Gran Mulia, Jakarta, Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya, menjelaskan mobil Esemka tidak misterius dan bukan sebagai kendaraan politik. Namun murni sebagai bibit baru industri otomotif nasional di Indonesia.

"Sebenarnya kita (Esemka-Red) tidak misterius, tapi kami mempersiapkan semuanya. Melengkapi semuanya, termasuk jalur produksi, seperti memiliki dua line untuk mesin bensin dan diesel, test pengujian, dan sebenarnya kita ingin saat launching nanti kita sudah siap semuanya," ujar Eddy.

Eddy menjelaskan, lamanya waktu persiapan Esemka benar-benar hadir di Indonesia karena menunggu momen yang tepat. "Kami menunggu momen yang tepat, jika kami perkenalkan kemarin (saat pemilu presiden-Red) akan dimaknai berbeda," tambah Eddy.

Meski ogah disebut sebagai mobil nasional, Eddy menyebut Esemka telah menggunakan banyak komponen lokal dalam merakit mobil-mobilnya.


"Kita bukan mobil nasional, tapi kita produksi di Indonesia. Pure Indonesia. Kami harapkan kebanggaan kita merah putih itu," lanjut Eddy.

Menggunakan banyak konten lokal di dalam mobilnya, Esemka pun ogah mendapat keistimewaan khusus dari pemerintah. Seperti halnya pabrikan otomotif yang bermain dalam negeri, Esemka bakal mengikuti regulasi yang sudah dibuat oleh pemerintah.


Hide Ads