Menurut Assistant Large Project Leader Honda Accord, Honda R&D Masao Nakano Accord yang memasuki generasi 10 ini telah dilengkapi dengan fitur bantuan pengemudi berupa Honda Sensing. Honda Sensing adalah teknologi keselamatan canggih dari Honda yang bekerja untuk meminimalisir potensi kecelakaan saat berkendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lengkapnya kita simak secara detail:
1. CMBS, Bisa Ngerem Otomatis
Foto: Dok. Honda Prospect Motor
|
CMBS terintegrasi dengan Forward Collision Warning (FCW). FCW akan memberikan peringatan visual dan audio kepada pengemudi agar mengambil tindakan seperti mengerem atau menghindar jika terdeteksi adanya ancaman kecelakaan di depan. Jika peringatan tersebut tak digubris oleh pengemudi, fitur CMBS akan mengambil alih dengan menerapkan beberapa tahap pengereman otomatis sehingga mengurangi dampak jika terjadi kecelakaan.
"Alat ini juga punya fungsi mitigasi tabrakan terhadap mobil dari arah berlawanan dan pejalan kaki," kata Masao.
2. Adaptive Cruise Control, Bisa Ngegas dan Jaga Jarak Otomatis
Foto: Dok. Honda Prospect Motor
|
Fitur ACC ini terintegrasi dengan Low-Speed Follow. Artinya, mobil bisa mengikuti kendaraan di depan pada kondisi Stop and Go hingga kecepatan 0 km/jam. Ini bisa bermanfaat saat kemacetan. Jika mobil di depan jalan, Accord ini ikutan jalan, jika mobil di depan berhenti Accord akan ikutan berhenti.
3. LKAS, Mempertahankan Mobil di Lajur
Foto: Dok. Honda Prospect Motor
|
LKAS dapat diaktifkan atau dimatikan dengan menggunakan tuas yang ada di bagian kanan bawah setir. Sistem akan berhenti beroperasi setelah beberapa detik jika pengemudi melepaskan tangan dari setir disertai dengan peringatan visual pada MID, dan akan bekerja kembali jika pengemudi memberikan input pengemudian.
Untuk mendukung fitur LKAS, Accord menggunakan kamera untuk membaca marka jalan dan sistem EPS. Fitur ini berguna saat melaju di jalan tol.
4. Road Departure Mitigation (RDM)
Foto: Dok. Honda Prospect Motor
|
Kamera monokular akan mengenali garis jalan dan mengidentifikasi lajur kendaraan. Jika sistem RDM menilai bahwa kendaraan akan keluar dari jalur yang terdeteksi, sistem akan memberikan panduan koreksi melalui setir. Dalam kondisi tertentu ketika panduan melalui setir tidak cukup untuk mencegah kendaraan keluar dari lajur di dalam garis solid, braking assist akan bekerja dengan mengurangi kecepatan untuk membantu kendaraan tetap pada lajurnya.
Ketika sistem RDM memberikan koreksi untuk mempertahankan mobil pada lajurnya, terdapat tanda visual untuk memberi peringatan kepada pengemudi. Peringatan itu termasuk Lane Departure Warning dan getaran pada setir.
5. Auto High Beam
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
Dicari! 3 detikers Yang Mau Diajak Keliling Naik Helikopter!
Spesifikasi Mobil Rp 5,1 Miliar di Garasi AHY
Pelajaran dari Kasus Denza Sengaja Mundur Tabrakkan Mobil di Belakang