Nissan PHK Ratusan Pekerja Indonesia

Nissan PHK Ratusan Pekerja Indonesia

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Senin, 29 Jul 2019 15:00 WIB
Pekerja Pabrik Datsun di Purwakarja Foto: detikOto
Tokyo - Kabar mengejutkan datang dari Jepang. Nissan memutuskan untuk mem-PHK ratusan karyawan di Indonesia, tepatnya 830 orang. PHK ini merupakan bagian dari pemotongan kerja sebanyak 12.500 karyawan Nissan di seluruh dunia.

Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Hiroto Saikawa saat press conference minggu lalu. Saikawa dalam jumpa persnya memperlihatkan setidaknya ada 14 negara yang akan mengalami PHK. Namun karena ini merupakan masalah yang sensitif, Saikawa tidak menyebutkan satu per satu negara atau pabrik yang akan mengalami PHK. Presentasi yang memperlihatkan efisiensi investasi itu pun ditutupi.


Nissan PHK Ratusan Pekerja IndonesiaFoto: Nissan


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Selama tahun fiskal 2018-2019 kami sudah dan mulai mengurangi pekerja di 8 lokasi, sebanyak 6.400 orang lebih dan 6 lokasi mulai tahun fiskal 2020 sampai 2022 sebanyak 6.100 orang, jadi totalnya 12.500 pekerja," ujarnya dalam video yang dirilis Nissan.

Meski tidak menyebut negara mana, namun dari laporan Nikkei, pemotongan pekerja paling banyak terjadi di India sebanyak 1.700 orang. Pemotongan pekerja paling banyak kedua terjadi di Amerika dimana Nissan berencana mengurangi 1.420 pekerja, Meksiko 1.000 pekerja, Jepang 880 pekerja, 470 pekerja di Spanyol, 90 pekerja di Inggris.

Hal ini terjadi karena Nissan dan merek Datsun-nya mengalami kesulitan untuk mendapatkan traksi di negara-negara tersebut, terutama India dan Indonesia, padahal merek Jepang lain performanya cukup bagus.



Kinerja keuangan Nissan pada kuartal I memang kurang bagus. Laba operasional perusahaan di kuartal I-2019 anjlok hingga 99% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara pendapatan perusahaan turun 13%.

President Director PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi dalam pernyataan kepada detikcom mengatakan PHK merupakan bagian dari upaya Nissan untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi.

"Seperti yang disampaikan CEO Hiroto Saikawa kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di 8 lokasi. Dari FY20-FY21 kami akan menghentikan atau mengurangi kapasitas, di lini atau pabrik di 6 lokasi. Total pengurangan jumlah karyawan akan menjadi sekitar 12.500 orang. Tidak ada detail spesifik yang dapat dibagikan saat ini," ujarnya.


(ddn/rgr)

Hide Ads