Berita Populer: Mobil Incaran Sri Mulyani Usai Pensiun Jadi Menteri

Berita Populer: Mobil Incaran Sri Mulyani Usai Pensiun Jadi Menteri

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 25 Jul 2019 08:23 WIB
Sri Mulyani. Foto: Luthfi Anshori
Jakarta - Mobil ramah lingkungan yang dipajang Toyota di lantai Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019 membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani sedikit bernostalgia. Mobil itu adalah Prius Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV).

Mobil itu mengingatkan Sri ketika dirinya berkarier di negeri Paman Sam Amerika Serikat. Sri ketika menjalani masa dinasnya di Bank Dunia rupanya mengendari Prius Hybrid.


"Dulu waktu 6 tahun di Amerika Serikat, saya pakai Prius Hybrid," kata Sri saat berkeliling arena GIIAS 2019.

Bahkan ia pun berniat untuk memarkir Prius PHEV di garasi rumahnya ketika masa jabatan sebagai Menteri Keuangan telah usai.

Prius PHEVPrius PHEV Foto: Toyota


"Boleh entar, kalau saya pensiun menteri naik ini (Prius Hybrid). Keren, ini mobil saya sesudah jadi menteri," jelasnya.

Sayangnya hingga saat ini Prius PHEV belum juga diluncurkan untuk masyarakat Indonesia yang berniat meminangnya. Toyota pun masih terus berdiskusi dengan prinsipalnya di Jepang untuk merilisnya di sini.

Prius PHEVPrius PHEV Foto: Toyota


"Sejauh ini PHEV ini kan baru dikenalkan di beberapa negara seperti Jepang, Amerika. Negeri seperti Indonesia belum dapat izin, tapi karena ada permintaan ini kami lagi diskusi dengan prinsipal (Toyota Jepang) karena jumlahnya nggak banyak. Trennya ke depan memang elektrifikasi jadi cukup banyak yang nanya, dan itu sedang kami pelajari dengan prinsipal," ujar Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy beberapa waktu lalu.

Toyota sendiri sebelumnya telah menghibahkan enam unit Prius PHEV kepada pemerintah untuk selanjutnya diberikan kepada 6 PTN (Perguruan Tinggi Negeri) guna riset serta studi mendalam kendaraan listrik.


Riset yang nanti akan dilakukan keenam perguruan tinggi tersebut rencananya akan berjalan dalam dua tahap.

Kendaraan tersebut nantinya akan dipelajari mengenai aspek teknikal seperti jarak tempuh, emisi, infrastruktur, dan kenyamanan pelanggan melalui pelacakan data dalam penggunaan sehari-hari di tiga kota besar Indonesia, yakni Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta selama periode tiga bulan.


(dry/ddn)