Seperti yang disampaikan Chairman Mitsubishi Motors Corporation Osamu Masuko, di Jakarta, Rabu (17/6/2018). Orang nomor satu Mitsubishi ini pastikan Indonesia menjadi negara pertama yang merasakan Outlander PHEV.
"Peluncuran PHEV ini (di Indonesia) pertama kali kami lakukan di ASEAN, dan sekarang MMKSI tengah bekerja sama BPPT akan mengetes mobil bertenaga listrik di Sumba (masih menjalin kerjasama-Red)," ujar Osamu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Osamu menambahkan, dirinya sangat ingin masyarakat Indonesia mengenal PHEV. "Yang terpenting bagi kami saat ini, kami ingin masyarakat tahu akan keunggulan PHEV, setelah tahu, mereka akan suka, setelah suka langsung pakai. Karena Outlander PHEV bukan hanya menjadi kendaraan sehari-hari, tapi bisa menjadi sumber tenaga listrik cadangan. Kami di Jepang sering sekali terjadi gempa, dan saat terjadi gempa di Hokkaido, pengguna Outlander PHEV bisa menggunakan sebagai mobil ini tenaga cadangan selama 10 hari," tambahnya.
Bicara spesifikasi, Mitsubishi Outlander PHEV mengusung mesin bensin 2.4 liter. Mesin itu dikombinasi dengan motor listrik yang punya tenaga 60 kW di roda depan dan 70 kW pada roda belakang. Soal tenaga, mesin konvensional bisa memuntahkan tenaga maksimal 132,8 dk dengan torsi 211 Nm.
![]() |
Outlander PHEV dikatakan menjadi salah satu mobil plug-in hybrid yang unik, sebab memiliki tiga mode berkendara, yakni mode EV, mode HEV, dan juga mode Parallel Hybrid. Sedikit info soal mode berkendara Outlander PHEV, pada mode EV mobil akan bergerak dari tenaga baterai yang dikirimkan ke motor listrik yang terdapat pada roda depan dan belakang.
Selanjutnya pada mode HEV (Hybrid Electric Vehicle), saat baterai berkurang, maka mesin akan membantu baterai agar memiliki kapasitas baterai yang stabil. Sehingga baterai akan tetap menyuplai tenaga ke motor listrik yang terdapat pada roda depan dan belakang. Artinya, mesin konvensional akan berperan mirip generator.
![]() |
Sementara pada mode Parallel Hybrid, sistem ini berfungsi di saat pengendara membutuhkan tenaga lebih. Misal ketika baterai mulai berkurang, maka mesin konvensional akan tetap menjaga pasokan baterai, dan baterai akan memberikan energi pada motor listrik yang berada pada roda depan dan belakang.
Pada sistem Mode Parallel Hybrid, mesin konvensional juga berperan memberikan energi langsung pada motor listrik tidak melalui baterai.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah