Namun masih banyak ahli teknis yang tidak terlalu paham dengan ECU menanggap masalah selesai jika indikator tidak menunjukkannya. Bahkan tak jarang konsumen bisa dibohongi hanya dengan cara mereset indikator ECU agar sistemnya seakan-akan tidak lagi bermasalah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengakui banyak orang keliru dalam menafsirkan sistem komputasi yang sudah umum ditemukan pada mobil dan motor ini. Seharusnya jika ada kerusakan yang diindikasikan oleh ECU harus sistem yang dikendalikan ECU yang diperbaiki bukan ECU-nya.
"Kadang di luar ini ambil kesimpulan suka keliru suka direset doang, padahal itu sebenarnya cuma menghilangkan sinyal saja tidak memperbaiki kendaraan. Jadi yang rusak diganti baru data yang ada direset dan dinormalkan lagi," papar Mu'min.
ECU sendiri merupakan komponen kendaraan yang sangat jarang sekali mengalami kerusakan. Biasanya kerusakkan ECU terjadi karena mengabaikan sistem yang dikontrol oleh ECU tersebut.
"Jarang sekali itu rusak, kalaupun rusak biasanya itu akibat ada sistem yang ngga dibenerin terus hangus dan merambat ke ECU," pungkas Mu'min.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?