Kalau sudah mengalami insiden, orang-orang biasanya mudah sewot dan terbakar amarahnya. Di Jakarta mungkin bisa terjadi adegan baku hantam menggunakan helm kalau ada senggol-senggolan antar pengendara motor. Sulit menemui orang yang mau mengaku salah di jalanan Jakarta, terutama pengendara motor, tul gak?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama adalah insiden senggolan angkot dengan mobil pribadi dengan sebuah angkot di dekat Menara Kudus. Kedua insiden pengendara wanita yang hampir tertabrak pengendara motor lainnya karena belok tanpa menoleh dan ketiga pengendara motor yang menabrak mobil di sekitar Mesjid Agung Kudus. Dari ketiga insiden itu ada kesamaan cerita: pengendaranya tidak ada yang terlalu marah dengan pengendara lain.
Meski udara Kabupaten Kudus tengah panas menyengat, tidak membakar hati orangnya. Memang awalnya ada sedikit argumentasi namun kedua pihak yang terlibat insiden cepat memahami keadaan lawannya. Si bapak yang hampir menabrak pengendara wanita misalnya, terlihat anteng-anteng saja meski kepalanya geleng-geleng.
"Ya sudah motormu rusak, mobilku juga rusak, damai saja," ujar si pengendara mobil yang ditabrak pengendara motor. Si pengendara mobil ikhlas padahal mobil bagian bempernya terlihat mengalami kerusakan cukup parah begitu juga motor bagian depannya. Keduanya pun kemudian berjabat tangan dengan erat.
"Baru kali ini saya lihat ada orang yang terlibat kecelakaan bisa adem-ayem," ujar Mimo, warga Jakarta yang kebetulan mendampingi detikcom.
(ddn/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini