Kalau Harga LCGC Naik Rp 5 Juta, Masih Mau Beli?

Kalau Harga LCGC Naik Rp 5 Juta, Masih Mau Beli?

Rangga Rahadiansyah, Rangga Rahadiansyah - detikOto
Senin, 24 Jun 2019 15:09 WIB
LCGC Toyota Agya. Foto: Toyota
Jakarta - Pemerintah berencana untuk menyesuaikan perlakuan pajak untuk kategori Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau dikenal juga dengan istilah low cost green car (LCGC). Di peraturan lama, LCGC tidak dikenakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM. Ke depan, LCGC akan dikenakan PPnBM.

Diberitakan sebelumnya, PPnBM LCGC akan naik dari 0% menjadi 3%. Jika PPnBM naik, artinya pabrikan yang menjual LCGC turut mengerek harga mobil tersebut. Mengacu pada harga LCGC saat ini yang mencapai Rp 150 jutaan, berarti dengan PPnBM 3% harga LCGC bisa naik sampai Rp 5 jutaan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rp 150 juta aja tambahin 3%, berarti Rp 4,5 sampai Rp 5 juta lah kira-kira," ujar Executive General Manager Marketing Planning PT Toyota Astra Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, saat berbincang santai dengan detikcom akhir pekan kemarin.

LCGC Toyota Calya.  LCGC Toyota Calya. Foto: Rangga Rahardiansyah


Dengan kenaikan Rp 4,5 juta sampai Rp 5 juta, apakah konsumen tetap melirik LCGC nantinya? Menurut pria yang akrab disapa Suryo itu, kenaikan segitu tidak terasa untuk konsumen.

"Ya kalau hitungan kredit nggak apa-apa, nggak terasa," sebutnya.



Sementara itu, penjualan LCGC saat ini memang terus mengalami penurunan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan LCGC sepanjang Januari-April 2019 di Indonesia hanya 71.794 unit. Angka itu turun dari 80.844 unit pada Januari-April 2018.

Meski menurun, Suryo percaya LCGC bisa membantu penjualan mobil semua merek di Indonesia tembus 1 juta unit sampai akhir tahun. Kata dia, untuk mencapai penjualan 1 juta unit tahun ini agak sulit, terlebih terdapat momen politik di tahun 2019 ini.

"LCGC itu bikin market jadi 1 juta unit. Tahun ini market itu susah lho untuk 1 juta unit. Lihat aja Juni nih, habis lebaran orang duitnya udah pada habis, mau beli apa, (Juni) mungkin marketnya nggak naik. Intinya untuk mencapai 1 juta unit itu nggak gampang," sebut Suryo. (rgr/dry)

Hide Ads