Namun, pengguna jalan tol malah seenaknya memanfaatkan situasi sistem one way di jalan tol ini. Tak sedikit pengendara yang malah bikin macet tol saat sistem one way.
Dampak buruknya kebijakan ini memicu pengendara mobil pindah jalur sesukanya ketika mereka melihat jalan di sisi sebelahnya lengang. Hal itu disaksikan langsung oleh detikcom akhir pekan kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengendara Bikin Macet Tol Trans Jawa
Foto: Luthfi Anshori
|
Bahaya karena saat menyeberang mereka harus melewati cekungan cukup dalam, dengan lapisan rumput di atasnya. Di satu sisi hal ini cukup membahayakan karena rumput yang basah bisa membuat ban mobil menjadi selip. Di sisi lain, rumput yang sudah diinjak roda mobil tersebut tentunya akan mati dan rusak.
Pemandangan seperti ini hampir bisa ditemui di setiap ruas tol Trans Jawa yang kami lewati dari Brebes sampai Cikampek. Terutama saat menjelang GT Cikampek di kilometer 70.
Tak hanya mobil-mobil penumpang, kendaraan besar seperti bus pun tak segan-segan menyeberang jalan demi mendapat kondisi lalu lintas yang lebih lancar. Padahal pihak berwenang sudah memberi akses pindah jalur yang lebih aman.
Tak ayal, hal ini pun menimbulkan simpul kemacetan baru, karena kendaraan yang ingin menyeberang berjalan melambat. Sementara di sisi lain, pengemudi yang berkendara tepat di sisi bahu tengah jalan harus ekstra waspada karena sewaktu - waktu ada kendaraan lain yang datang dari seberang jalan.
Gaya Santai Rossi Naik Tmax
Foto: Instagram/rupyyellow46
|
Salah satu penggemar Rossi datang jauh-jauh ke Italia dari Argentina. Dia bertemu Rossi yang sedang santai menunggangi motor matik bongsor Tmax.
Gaya santai Rossi saat menunggangi Tmax itu ditampilkan dengan dirinya yang menggunakan celana pendek dan jaket hitam lengkap dengan sarung tangannya. Helm yang ia gunakan adalah helm jenis openface.
Ia tetap menggunakan helm openface AGV dengan grafis seperti helm AGV Pista GPR yang ia gunakan di balapan MotoGP. Helm openface itu dibalur warna biru dengan gambar matahari dan bulan berkelir kuning.
Dari foto yang ditampilkan, Rossi melayani foto-foto penggemarnya. Tampak ia menunggangi Tmax berkelir hitam.
Bicara soal Tmax, skutik bongsor itu menggendong mesin 530 cc. Motor itu juga dijual di Indonesia, dengan tipe Tmax DX. Di sini, Yamaha Indonesia menjual Tmax dengan banderol Rp 319 juta on the road Jakarta.
Baterai Mobil Listrik Lebih Awet dari Mobilnya
Foto: Nissan
|
Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Renault-Nissan Energy Services Nissan Europe Francisco Carranza dalam pertemuan dengan beberapa wartawan termasuk wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja di Madrid, Spanyol, beberapa waktu lalu.
"Mobil-mobil di Eropa pada umumnya berumur 10-13 tahun. Baterai mobil listrik bisa lebih awet umurnya, kita bisa menggunakan baterainya dalam waktu 10 tahun lebih lama," ujarnya.
Hal ini bisa terjadi karena baterai mobil listrik bisa didaur ulang menjadi baterai untuk keperluan lain, bukan untuk baterai mobil saja. Bisa menjadi pengganti generator atau genset berbahan bakar diesel. Dengan demikian baterai memiliki yang Carranza sebut sebagai kehidupan kedua atau second life.
Nissan sendiri sudah menjual 400.000 mobil listrik Nissan LEAF di seluruh dunia. Dari LEAF yang sudah beredar itu, Nissan memperoleh data soal baterainya, dan mereka yakin baterai lebih tahan lama dari mobilnya.
"Kami akan mengambil baterai dari mobil listrik, dan dengan demikian baterai akan berumur 10 tahun lebih lama dari mobil," ujarnya.
Jadi dengan mobil listrik, Nissan tidak hanya mengubah daya penggeraknya kendaraan roda empat tapi juga mengubah ekosistemnya. Nissan LEAF menjadi mobil listrik terlaris di dunia. Mobil pun menjadi mobil listrik nomor satu di Eropa. Sementara di Norwegia mobil LEAF menjadi yang terlaris di semua segmen kendaraan.
"Mobil listrik selalu menjadi nomor satu di Norwegia, karena negara ini punya insentif, bukan hanya dari sisi keuangan tapi mobil listrik juga dimanjakan. Bisa digunakan di jalur bus, jadi lebih mudah buat pengguna mobil listrik. PDB-nya juga tinggi, jadi bisa beli mobil listrik," ujarnya.
Di Eropa mobil listrik perawatannya lebih murah. Untuk mengisi baterainya saja, disebutkan hanya butuh 2 euro untuk sejauh 160 km. Bayangkan jika dikonversi ke rupiah hampir 32 ribu rupiah untuk 160 km! Lebih murah dari mobil BBM ya.
Ronaldo Masih Bisa Beli Mobil Termahal Dunia
Bugatti La Voiture Noir. Foto: Pool (carscoops)
|
Sempat santer diberitakan, pemilik satu-satunya mobil keluaran Bugatti itu adalah Cristiano Ronaldo. Namun sang agen membantah kalau Ronaldo merupakan pemilik mobil seharga 18,6 juta dolar atau setara Rp 267 miliar itu.
Ronaldo sendiri memang cukup akrab dengan Bugatti. CR7 memang sudah tak diragukan lagi soal hobi koleksi mobilnya. Di garasi rumahnya tercatat beberapa mobil super terparkir di sana termasuk Bugatti. Sehingga wajar ketika Bugatti merilis mobil termahal di dunia disebutkan Ronaldo merupakan sang empunya.
Kabarnya, lewat lelang tertutup mobil yang hanya ada satu unit di dunia berhasil dimiliki oleh bos Volkswagen Ferdinand Piech. Tapi masih ada kemungkinan bagi Ronaldo untuk memilikinya.
Baru-baru ini Bugatti diberitakan sedang mempertimbangkan untuk membuat unit tambahan La Voiture Noire seperti dikutip Carscoops, Senin (10/6/2019).
"Pasarnya sedang berkembang pesat dan merek kami cukup kuat sehingga harus dilihat lagi ke depannya seperti apa," jelas Kepala Desain Eksterior Bugatti Frank Heyl.
Bugatti La Voiture Noire merupakan penerus dari 57 SC Atlantic yang hilang saat Perang Dunia Ke-II. Harganya yang super mahal membuat sang pemilik harus sedikit bersabar menunggu mobil terparkir di garasi rumah. Mobil baru dikirim dalam 2,5 tahun ke depan.
Akibat Terobos Lampu Merah
Foto: Screenshot Youtube Viral Hog
|
Namun tak lantas membuat para pengendara kapok. Buktinya masih ada saja yang melanggar. Misalnya dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Youtube ViralHog. Pengendara Honda Odyssey yang tak sabaran langsung menerobos lampu lalu lintas padahal saat itu berwarna merah.
Tak disadari, dari arah kiri ada pengendara lain yang tengah melintas. Tabrakan pun tak dapat dihindarkan hingga bagian samping Honda Odyssey ringsek karena ditabrak sebuah truk kecil. Dan hampir saja tabrakan itu membuat pemotor yang juga melintas nyaris terkena dampaknya.
Beruntungnya tak ada korban luka parah akibat kejadian ini. Usut punya usut si pengemudi Odyssey disebut juga didenda karena kedapatan menggunakan ponsel ketika berkendara. Mungkin itu bisa jadi salah satu penyebab ia mengabaikan lampu lalu lintas padahal tengah menandakan warna merah.
Mengecek ponsel sembari berkendara memang sangat tidak disarankan. Hal itu dianggap dapat memecah konsentrasi pengemudi karena harus tetap fokus ke jalan di samping memperhatikan isi ponsel.
Halaman 2 dari 6
Komentar Terbanyak
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian
Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan