Konsumen LCGC Malas Servis Mobil di Bengkel Resmi?

Konsumen LCGC Malas Servis Mobil di Bengkel Resmi?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 28 Mei 2019 09:39 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Konsumen mobil jenis low cost green car (LCGC) memang memperhatikan terhadap harga dan biaya. Untuk biaya perawatannya pun menjadi pertimbangan konsumen mobil itu.

PT Nissan Motor Indonesia yang membawahi merek Datsun dengan beberapa model LCGC-nya melihat konsumen LCGC masih malas servis mobil di bengkel resmi. Bahkan, mobil yang masih masuk masa garansi saja pemiliknya tak sedikit yang memilih servis di luar bengkel resmi.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami melihat banyak pengguna LCGC tak cuma Datsun, mereka tidak ke bengkel resmi walaupun masih masa garansi. Mungkin mereka servis di luar bengkel resmi," kata Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Isao Sekiguchi dalam acara buka puasa bersama media, Senin (27/5/2019) semalam.

Kata Sekiguchi, normalnya 80-90 persen pembeli mobil akan kembali ke bengkel resmi untuk servis mobilnya. Tapi soal Datsun, kata dia, mobil berumur 1 tahun yang servis di bengkel resmi masih di bawah 90 persen. Mobil yang berumur lebih dari setahun angka kembali ke bengkel resminya menurun lagi hingga di bawah 70 persen.

"Mungkin angkanya sama dengan merek lain khususnya LCGC. Kami ingin mengikis persepsi (servis di bengkel resmi) mahal," ujar Sekiguchi.

Menurutnya, servis mobil di luar bengkel resmi ada kemungkinan menggunakan suku cadang yang tidak asli. Risikonya jika tidak menggunakan suku cadang asli bisa membuat mobil bermasalah dalam jangka waktu tertentu.



"Sehingga pada akhirnya pengeluaran lebih besar (jika menggunakan suku cadang tidak asli). Jadi rekomendasinya datang ke bengkel resmi untuk cek, biarkan teknisi yang cek supaya perjalanan lebih aman dan nyaman. Karena kondisi itu bikin mobil lebih awet," ucapnya.

Untuk menangkis persepsi servis di bengkel resmi mahal, PT Nissan Motor Indonesia melalui model Nissan Livina terbaru mengadakan program servis hingga sparepart gratis. Nissan menggratiskan biaya jasa dan suku cadang Livina terbaru hingga mobil menempuh jarak 50.000 km/4 tahun (mana yang tercapai lebih dulu).

"Ini mengadopsi sistem di Jepang. Di Jepang sebelum ada program ini hanya kurang dari 70 persen (konsumen yang datang ke bengkel resmi), itu tergolong rendah, setelah ada maintenance professional package di mana konsumen bisa bayar di awal (untuk servis), customer yang balik ke diler meningkat 95 persen. Ini dicoba diterapkan ke Indonesia. Harapannya konsumen tertarik kembali ke bengkel resmi. Karena jasa dan sparepart free sampai 50.000 km/4 tahun," jelas Sekiguchi. (rgr/ddn)

Hide Ads