Jakarta -
Skuter matik (skutik) yang bodinya bongsor tampaknya akhir-akhir ini tengah ngetren di Indonesia. Setelah hadir Yamaha Xmax, kini PT Astra Honda Motor (AHM) membawa skutik 250 cc penantang
Xmax ke Indonesia. Ya, ia adalah
Honda Forza.
Honda Forza pertama kali dibawa ke Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 lalu. Beberapa bulan kemudian di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) Honda mengumumkan harga resmi Forza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kini, Honda Forza harganya tembus Rp 79.500.000 on the road DKI Jakarta. Dengan harga yang hampir Rp 80 juta, apakah Honda Forza layak dibeli?
Untuk membuktikannya, detikcom mencoba langsung Honda Forza keliling Jakarta. Bagaimana rasanya? Simak ulasan di bawah.
Bicara motor, tak lepas dari desainnya terlebih dahulu. Karena desain juga menentukan konsumen untuk tertarik membeli atau tidak.
Skutik ini mengusung desain ala motor premium dengan bodi yang bongsor. Motor dirancang tampak elegan dan mewah.
Kemewahan Honda Forza ada di setiap lekuk bodinya. Kesan sporti dan agresif tetap dipertahankan, terlihat dari desain yang sedikit menajam di sejumlah area bodi.
Terlihat juga dari desain lampu depan yang besar menyeimbangkan bodi besarnya. Juga spion model tanduk yang dibenamkan lampu sein LED, benar-benar menggambarkan motor premium. Tak ketinggalan windshield yang bisa diatur ketinggiannya secara elektrik melalui tombol di setang.
Oh ya, lampu depannya sudah LED. Tak cuma lampu depan, semua pencahayaan pun sudah LED termasuk lampu sein.
Desain mewah lain ada di panel instrumennya. Kombinasi digital panelmeter menyajikan informasi lengkap seperti indikator HSTC, indikator perawatan, trip meter, indikator konsumsi bahan bakar, kecepatan dan RPM.
Honda Forza tersedia dengan tiga warna eksklusif, yaitu Pearl Horizon White, Sword Silver Metallic, dan Matt Gunpowder Black Metallic.
Mengingat harganya yang jauh di atas kompetitor, Honda Forza harus memiliki fitur terdepan. Skutik gambot ini dilengkapi dengan Honda Smart Key System yang terintegrasi dengan alarm antimaling dan Answer Back System.
Di rak bagian depan, terdapat DC socket yang bisa digunakan pengendara untuk mengisi ulang baterai gadget.
Untuk mendukung pengendara dalam memberikan sinyal kepada pengendara di depannya, Honda Forza dibekali passing lamp. Di bawah jok, terdapat bagasi U-box yang besar dan dapat menampung 2 helm serta barang bawaan lainnya.
Pertama di kelasnya, Honda Forza dilengkapi dengan fitur electrical adjustable windscreen yaitu layar depan yang bisa diatur ketinggiannya secara elektrik. Untuk menaikkan atau menurunkan windscreen/windshield, pengendara cukup menekan tombol di setang.
Motor ini dilengkapi pula oleh Honda Selectable Torque Control (HSTC) sebagai pengontrol traksi. Fitur ini berfungsi mencegah terjadinya ban slip.
Sebagai skutik gambot, tentunya Honda Forza harus menawarkan kenyamanan. Mengendarai Honda Forza terbilang sangat nyaman.
Rider detikcom yang punya tinggi badan 178 cm mudah menunggangi motor bongsor ini. Posisi setangnya juga membuat pengendara rileks saat berkendara.
Desain jok yang memiliki sedikit penyangga pinggul pun membuat perjalanan jauh lebih nyaman lagi. Apalagi sebagai skutik bongsor Honda Forza menawarkan dua posisi kaki, sehingga bisa selonjoran meluruskan kaki. Alhasil, riding pakai motor ini semakin nyaman lagi.
Honda Forza mengusung mesin 250cc SOHC liquid cooled PGM FI dengan tenaga maksimum 17,3 kW/7500 rpm. Untuk ukuran skutik 250 cc, Honda Forza memiliki tenaga yang mumpuni.
Saat kami mencobanya, berakselerasi bersama Honda Forza pun asyik. Motor dengan mudah meraih kecepatan tinggi sehingga sensasi berkendara sangat asyik.
Sayangnya, mesin 250 cc pada Honda Forza ini tidak menawarkan suara yang gahar. Suara mesin sangat halus. Malah mungkin seperti suara motor di bawah 250 cc.
Untuk urusan menikung, motor ini sangat stabil. Kami juga mencoba melakukan manuver sambil melaju dengan kecepatan menengah. Motor masih anteng untuk diajak menikung.
Karakter suspensinya terasa kaku. Makanya, menikung pakai Honda Forza sangat anteng.
Konsekuensinya, saat melaju di jalan rusak shockbreaker kurang meredam guncangan dengan baik. Shock breaker terasa keras ketika melaju di jalanan bergelombang.
Video: Review Forza 250cc, Senjata Honda Setop Dominasi Xmax
[Gambas:Video 20detik]
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah