Honda Forza pertama kali dibawa ke Indonesia pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 lalu. Beberapa bulan kemudian di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) Honda mengumumkan harga resmi Forza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membuktikannya, detikcom mencoba langsung Honda Forza keliling Jakarta. Bagaimana rasanya? Simak ulasan di bawah.
Desain
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Skutik ini mengusung desain ala motor premium dengan bodi yang bongsor. Motor dirancang tampak elegan dan mewah.
Kemewahan Honda Forza ada di setiap lekuk bodinya. Kesan sporti dan agresif tetap dipertahankan, terlihat dari desain yang sedikit menajam di sejumlah area bodi.
Terlihat juga dari desain lampu depan yang besar menyeimbangkan bodi besarnya. Juga spion model tanduk yang dibenamkan lampu sein LED, benar-benar menggambarkan motor premium. Tak ketinggalan windshield yang bisa diatur ketinggiannya secara elektrik melalui tombol di setang.
Oh ya, lampu depannya sudah LED. Tak cuma lampu depan, semua pencahayaan pun sudah LED termasuk lampu sein.
Desain mewah lain ada di panel instrumennya. Kombinasi digital panelmeter menyajikan informasi lengkap seperti indikator HSTC, indikator perawatan, trip meter, indikator konsumsi bahan bakar, kecepatan dan RPM.
Honda Forza tersedia dengan tiga warna eksklusif, yaitu Pearl Horizon White, Sword Silver Metallic, dan Matt Gunpowder Black Metallic.
Fitur Terdepan
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Di rak bagian depan, terdapat DC socket yang bisa digunakan pengendara untuk mengisi ulang baterai gadget.
Untuk mendukung pengendara dalam memberikan sinyal kepada pengendara di depannya, Honda Forza dibekali passing lamp. Di bawah jok, terdapat bagasi U-box yang besar dan dapat menampung 2 helm serta barang bawaan lainnya.
Pertama di kelasnya, Honda Forza dilengkapi dengan fitur electrical adjustable windscreen yaitu layar depan yang bisa diatur ketinggiannya secara elektrik. Untuk menaikkan atau menurunkan windscreen/windshield, pengendara cukup menekan tombol di setang.
Motor ini dilengkapi pula oleh Honda Selectable Torque Control (HSTC) sebagai pengontrol traksi. Fitur ini berfungsi mencegah terjadinya ban slip.
Posisi Riding
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Rider detikcom yang punya tinggi badan 178 cm mudah menunggangi motor bongsor ini. Posisi setangnya juga membuat pengendara rileks saat berkendara.
Desain jok yang memiliki sedikit penyangga pinggul pun membuat perjalanan jauh lebih nyaman lagi. Apalagi sebagai skutik bongsor Honda Forza menawarkan dua posisi kaki, sehingga bisa selonjoran meluruskan kaki. Alhasil, riding pakai motor ini semakin nyaman lagi.
Performa dan Kestabilan
Foto: Rangga Rahadiansyah
|
Saat kami mencobanya, berakselerasi bersama Honda Forza pun asyik. Motor dengan mudah meraih kecepatan tinggi sehingga sensasi berkendara sangat asyik.
Sayangnya, mesin 250 cc pada Honda Forza ini tidak menawarkan suara yang gahar. Suara mesin sangat halus. Malah mungkin seperti suara motor di bawah 250 cc.
Untuk urusan menikung, motor ini sangat stabil. Kami juga mencoba melakukan manuver sambil melaju dengan kecepatan menengah. Motor masih anteng untuk diajak menikung.
Karakter suspensinya terasa kaku. Makanya, menikung pakai Honda Forza sangat anteng.
Konsekuensinya, saat melaju di jalan rusak shockbreaker kurang meredam guncangan dengan baik. Shock breaker terasa keras ketika melaju di jalanan bergelombang.
Video: Review Forza 250cc, Senjata Honda Setop Dominasi Xmax
Halaman 2 dari 5
Komentar Terbanyak
BYD Sealion 7 Dikeluhkan Konsumen: Tenaga Hilang, Muncul Bunyi-bunyian
Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan